Playoff MPL MY S16 telah resmi dimulai dengan babak play-ins yang menyajikan kejutan besar bagi para penggemar MLBB di kawasan Malaysia. Musim ini menghadirkan deretan pemain pinjaman serta eks pemain dari tim-tim besar Indonesia, terutama EVOS dan RRQ, yang ikut meramaikan persaingan di negeri jiran. Para pemain tersebut membawa cerita berbeda setelah berbulan-bulan berkembang di luar negeri, dan performa mereka di babak awal playoff menjadi sorotan besar.
Di MPL Malaysia, atmosfer kompetisi selalu menarik karena berisi tim-tim yang mengombinasikan talenta lokal dengan strategi internasional. Tak sedikit pemain dari MPL ID yang memilih melanjutkan karier di Malaysia untuk mendapatkan jam terbang lebih banyak sekaligus memperkuat rekam jejak profesional mereka. Hal ini membuat Playoff MPL MY S16 semakin menarik diikuti, terutama ketika eks pemain EVOS dan RRQ saling berhadapan atau bahkan beradu nasib di fase yang sama.
Play-ins MPL MY S16 menjadi bukti bahwa kualitas pemain Indonesia tetap diakui dan ditakuti. Namun, hasil pertandingan justru memperlihatkan kontras yang cukup mencolok antara mantan pemain EVOS dan pemain pinjaman dari RRQ. Beberapa dari mereka berhasil tampil luar biasa, sementara yang lain harus tersingkir lebih awal. Perbedaan nasib ini pun menambah cerita dramatis dari perjalanan mereka di MPL Malaysia.
Pertanyaan besar pun muncul: bagaimana perbedaan nasib para pemain tersebut di Playoff MPL MY S16? Jawabannya terlihat jelas ketika babak play-ins rampung dan pemenangnya diumumkan.

Play-ins MPL MY S16 yang baru saja diselenggarakan langsung memunculkan cerita kontras antara eks EVOS dan pemain RRQ. Dalam pertandingan pertama, Monster Vicious tampil sangat kuat dan sukses mengalahkan HomeBois dengan skor 3-1. Performa Monster Vicious menjadi sorotan, terutama karena Mid Laner mereka, Bondholz, adalah mantan pemain EVOS yang dulu dikenal dengan nickname Depezet.
Kemenangan Bondholz menjadi semakin menarik karena lawan yang dikalahkan adalah HomeBois yang diperkuat oleh Daniel, sang roamer yang merupakan pemain pinjaman dari RRQ. Sebelumnya, Daniel bermain untuk RRQ Sena dan dikenal sebagai talenta muda yang disiplin. Namun, di pertandingan ini, Daniel dan HomeBois kesulitan menemukan ritme permainan mereka melawan agresivitas Monster Vicious. Bondholz, dengan pengalaman dan kecerdikan rotasinya, menjadi faktor penentu di hampir setiap team fight.
Sementara itu, play-ins lainnya juga memperlihatkan dominasi para eks pemain EVOS. Team Vamos, yang diperkuat dua mantan punggawa EVOS yakni Clawkun sebagai Mid Laner dan Natco sebagai Gold Laner, berhasil mengalahkan Aero Esports. Kemenangan ini semakin menarik karena Aero Esports memiliki pemain pinjaman dari RRQ, yaitu Hazle sang jungler muda berbakat.

Clawkun tampil sangat meyakinkan dengan kontrol map yang solid dan permainan objektif yang efektif. Sementara Natco memberikan tekanan besar di gold lane dan mempercepat tempo kemenangan Team Vamos. Hazle di sisi lain berusaha memberikan perlawanan, tetapi tidak mampu membalikkan keadaan ketika Team Vamos sudah unggul dari awal permainan.
Playoff MPL MY S16 pun memperlihatkan betapa kuatnya performa eks pemain EVOS yang kini tampil lebih matang dan percaya diri. Bondholz, Clawkun, dan Natco sama-sama menunjukkan perkembangan pesat, terutama dari sisi decision-making dan kedewasaan bermain dalam tekanan. Mereka membuktikan bahwa pengalaman dari MPL ID memberi mereka bekal untuk tampil lebih stabil dan eksplosif di kancah MPL MY.
Di sisi lain, para pemain RRQ yang tampil di Malaysia justru menghadapi tantangan berat. Daniel yang tampil bersama HomeBois harus tersingkir lebih awal, sedangkan Hazle bersama Aero Esports juga gagal melaju lebih jauh. Kendati keduanya memiliki potensi besar, hasil ini memperlihatkan bahwa adaptasi ke gaya bermain MPL MY membutuhkan proses yang tidak sebentar.
Perbedaan nasib ini sekaligus menggambarkan dinamika menarik dalam Playoff MPL MY S16. Eks EVOS tampak lebih siap dan telah bertransformasi menjadi pemain yang lebih matang, sedangkan pemain pinjaman RRQ masih membutuhkan waktu untuk menemukan bentuk permainan terbaik mereka.
Fenomena ini juga memperlihatkan bahwa kompetisi di MPL Malaysia semakin berwarna dan kompetitif. Kehadiran pemain-pemain Indonesia memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas pertandingan. Baik yang menang maupun yang kalah, performa mereka tetap menjadi bagian penting dari cerita besar Playoff MPL MY S16.
Drama play-ins baru saja menjadi pembuka. Dengan tim-tim seperti Monster Vicious dan Team Vamos yang diperkuat eks EVOS kini melaju lebih jauh, perjalanan mereka menuju babak utama menjadi salah satu hal paling ditunggu di MPL MY S16. Para pemain ini membawa kebanggaan tersendiri bagi fans Indonesia yang mengikuti kiprah mereka di luar negeri.
Apapun hasil akhirnya nanti, Playoff MPL MY S16 telah memperlihatkan satu hal menarik: nasib eks EVOS dan pemain RRQ ternyata sangat berbeda. Namun, hal ini justru menambah warna dan daya tarik kompetisi, menunjukkan bahwa setiap pemain memiliki perjalanan unik dalam membangun karier mereka di scene profesional Mobile Legends.
Dengan masih banyak pertandingan tersisa, Playoff MPL MY S16 dipastikan akan terus memberi kejutan. Bagi para pemain Indonesia yang berlaga di sana, inilah panggung penting untuk membuktikan kemampuan mereka sekaligus membuka jalan menuju kesempatan lebih besar di masa depan.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.