GeForce RTX 50 Series resmi diperkenalkan oleh NVIDIA sebagai lini kartu grafis terbaru yang membawa terobosan besar dalam teknologi grafis berbasis AI. Menggunakan arsitektur Blackwell, seri ini menghadirkan peningkatan performa signifikan di berbagai lini—mulai dari gaming, kreasi konten, hingga komputasi AI lokal di perangkat PC konsumen.
GeForce RTX 5090 menjadi andalan utama dari seri ini, menghadirkan performa komputasi hingga dua kali lebih tinggi dibanding RTX 4090. Ditenagai 92 miliar transistor dan kemampuan AI hingga 3.352 TOPS, GPU ini dibekali teknologi DLSS 4 dengan Multi Frame Generation yang mampu meningkatkan frame rate hingga delapan kali lipat. Dukungan NVIDIA Reflex 2 juga memungkinkan latensi yang lebih rendah hingga 75 persen.
CEO NVIDIA Jensen Huang menyebutkan bahwa kombinasi antara ray tracing dan neural rendering membuat Blackwell menjadi “tonggak terobosan terbesar dalam sejarah grafis komputer sejak programmable shading diperkenalkan 25 tahun lalu.”
Mulai pertengahan Juli, GeForce RTX 5050 akan tersedia dengan harga mulai dari USD249 atau sekitar Rp4 juta. GPU ini membawa spesifikasi seperti 2.560 CUDA Cores, 8GB GDDR6, dan efisiensi daya dengan konsumsi hanya 130W. Dengan konektor PCIe 8-pin dan base clock 2.31 GHz, GPU ini cocok untuk pengguna rumahan yang menginginkan performa tinggi dengan daya rendah.
Vendor yang turut menghadirkan produk ini antara lain ASUS, MSI, Palit, ZOTAC, dan GIGABYTE. Tersedia pula dalam sistem PC siap pakai dari Agres ID, COC Komputer, hingga Techinstore.
Tak hanya kartu grafis desktop, NVIDIA juga merilis laptop RTX 50 Series yang ditenagai Blackwell. Beberapa model unggulan di antaranya ASUS ROG Strix SCAR 18 dan Lenovo Legion Pro 7, semuanya dibekali AI rendering dan dukungan NVIDIA Studio. Max-Q technologies membuat laptop ini tetap ramping dan efisien.
Seri terbaru ini memperkenalkan RTX Neural Shaders—fitur AI yang menanamkan model neural ke dalam programmable shaders untuk meningkatkan realisme material, pencahayaan, hingga wajah karakter dalam gim. NVIDIA juga merilis RTX Remix versi terbaru, memungkinkan modder melakukan remaster gim klasik seperti Half-Life 2 RTX dengan kualitas ray tracing penuh dan DLSS 4.
DLSS 4 dengan teknologi Multi Frame Generation telah diadopsi lebih dari 125 game dalam waktu singkat, termasuk Mecha BREAK, Diablo IV, dan Still Wakes the Deep. Ini menjadikannya sebagai teknologi AI rendering dengan tingkat adopsi tercepat dalam sejarah NVIDIA.
NVIDIA juga memperkenalkan layanan mikro NIM untuk menjalankan model AI secara lokal di PC berbasis RTX 50 Series. Hal ini memungkinkan berbagai aplikasi AI—dari LLM, vision-language models, hingga audio processing—dijalankan tanpa tergantung cloud, sekaligus menjaga privasi pengguna.
GPU RTX 50 Series turut memperkuat lini NVIDIA Studio. Dengan encoder video generasi ke-9, VRAM hingga 32GB, dan dukungan format profesional, kartu grafis ini dirancang untuk proyek 3D, video editing, serta AI generatif. Fitur tambahan seperti Studio Voice dan Intelligent Streaming Assistant juga mendukung kebutuhan streamer modern.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.