Sebagai salah satu sosok paling ikonis di Jujutsu Kaisen, Inumaki Toge menarik perhatian lewat teknik kutukan yang tak biasa, Cursed Speech. Bukan hanya gaya bicaranya yang unik dengan kata-kata onigiri seperti “salmon” dan “tuna mayo”, tetapi juga caranya menjaga rekan-rekannya dengan ketenangan dan presisi. Artikel ini mengulas profilnya secara mendalam, siapa dia, bagaimana Cursed Speech bekerja, makna di balik kalimat terlarang, kontribusinya di pertarungan serta cerita, dan fakta-fakta unik yang membuatnya berbeda.

Inumaki Toge adalah penyihir Jujutsu tahun kedua di Tokyo Jujutsu High, dikenal sebagai keturunan klan yang mewarisi teknik Cursed Speech. Ciri khasnya terlihat dari tanda Snake & Fangs di lidah dan kedua pipi, simbol kontrak kutukan yang membuat suaranya membawa daya paksa. Seragamnya didesain berkerah tinggi untuk menjaga mulut tetap tertutup, membantu menekan risiko mengaktifkan teknik secara tidak sengaja. Meskipun terkesan pendiam, Inumaki memiliki kepekaan sosial kuat, berbicara seperlunya, bergerak cepat saat teman membutuhkan, dan memilih kata yang aman agar tidak menyakiti orang sekitar.
Ia dikategorikan sebagai penyihir Semi-Grade 1, sebuah level yang menandakan kapasitas bertarung di atas rata-rata mahasiswa Tokyo Jujutsu High. Dalam Jujutsu Kaisen 0, Inumaki tampil sebagai senior yang andal mendampingi Yuta Okkotsu, bersama Maki Zen’in dan Panda. Vokal karakternya diadaptasikan oleh Kōki Uchiyama di anime garapan studio MAPPA, memperkuat kesan dingin namun protektif pada sosoknya.
Inti kekuatan Inumaki adalah Cursed Speech, kemampuan menginfuskan energi terkutuk pada ucapan sehingga perintahnya memaksa target untuk patuh. Kata-kata seperti “Stop”, “Sleep”, atau “Explode” (istilah asing) dapat menjadi komando literal pada makhluk hidup bahkan objek tertentu. Namun semakin berat perintah, semakin besar beban balik pada tubuhnya, tenggorokan perih, suara serak, hingga pendarahan bisa terjadi bila memaksa komando di atas batas.
Karena itu, Inumaki disiplin memakai “kata aman” berbasis bahan onigiri dalam percakapan harian. Strategi ini mencegah aktivasi teknik yang tidak disengaja saat berkomunikasi dengan teman. Untuk menyalurkan teknik dalam skala besar atau jarak aman, ia juga pernah memanfaatkan alat bantu seperti megaphone bertanda sigil, sehingga resonansi kutukan terarah dan tidak menyakiti rekan sendiri.
Secara taktis, Cursed Speech bersinar dalam kontrol kerumunan, pembubaran cepat, atau penguncian gerakan lawan berlevel menengah. Contohnya, komando ringkas seperti “Sleep” dapat merobohkan kutukan lemah seketika, sementara perintah kompleks seperti “Blast away” (istilah asing) menuntut biaya besar dan biasanya dihindari kecuali benar-benar terdesak.

Kalimat-kalimat onigiri milik Inumaki bukan sekadar lelucon internal, itu adalah sistem kode untuk berbicara tanpa memicu Cursed Speech. Sejumlah makna yang paling umum dipahami penggemar, dan sering dipakai di layar, antara lain:
Penting dicatat, tidak semua kosakata onigiri Inumaki memiliki makna kanonik yang dikonfirmasi langsung oleh Gege Akutami. Beberapa interpretasi muncul dari dialog di anime/manga dan kompilasi penggemar. Namun secara fungsi, kode-kode ini membuatnya tetap berkomunikasi tanpa risiko memerintah orang secara tak sengaja.
Di lapangan, Inumaki berperan sebagai controller yang mengatur tempo. Komando singkat seperti “Sleep” atau “Don’t move” menghentikan ancaman agar rekan seperti Maki dan Panda bisa masuk. Dalam misi-misi tim tahun kedua, ia kerap menjadi penjaga jarak, meminimalkan korban dengan kontrol area suara. Selama Shibuya Incident, Inumaki mengalami cedera serius, termasuk kehilangan lengan akibat imbas serangan Sukuna.
Meski begitu, kehadirannya sebelum dan sesudah peristiwa itu tetap menegaskan perannya sebagai pelindung, menilai situasi cepat, mengutamakan evakuasi warga, dan menahan diri agar tidak menambah bahaya melalui perintah berisiko.Secara naratif, Inumaki berfungsi sebagai jangkar tensi. Setiap kali ia berbicara “normal”, penonton paham taruhannya tinggi.
Ini menciptakan dinamika berbeda dibanding penyihir lain yang mengandalkan senjata atau hand-to-hand. Kehadirannya juga memperkaya tema komunikasi di Jujutsu Kaisen, betapa kata dapat menyelamatkan, melukai, atau justru membungkam demi keselamatan orang banyak.

Inumaki Toge adalah contoh bagaimana kekuatan di Jujutsu Kaisen tak selalu ditunjukkan dengan tebasan atau ledakan, kadang, satu kata sudah cukup. Selain itu, pengalaman pahit di Shibuya Incident memperlihatkan kedewasaannya, setelah kehilangan lengan akibat imbas Sukuna, ia tetap memprioritaskan keselamatan warga dan rekan. Pilihan untuk membatasi komando ekstrem, meski bisa menyelesaikan musuh, menunjukkan disiplin dan pemahaman risiko recoil pada tubuhnya.
Dengan Cursed Speech yang tajam, kosakata onigiri yang cerdas, dan insting protektif terhadap teman, Inumaki Toge menegaskan tempatnya sebagai controller andal sekaligus simbol bahwa komunikasi adalah senjata. Baik di medan tempur maupun alur cerita, ia menghadirkan ketegangan yang khas, setiap suku kata bisa menjadi penyelamat, atau bencana. Dan di antara riuhnya pertarungan, Inumaki tetap memilih diam, kecuali saat satu kata diperlukan untuk mengakhiri semuanya.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.