Kompetisi Free Fire World Series (FFWS) SEA Spring 2025 telah memasuki pekan keenam yang menjadi akhir dari babak Knockout. Seiring berakhirnya pekan kelima, kita sudah mendapatkan total 6 tim yang sudah berhasil mengamankan tiket Grand Final. Salah satunya adalah Bigetron Esports.
Perjalanan Bigetron Esports di FFWS SEA Spring 2025 memang cukup menantang. Meski tidak begitu mencolok di awal, akan tetapi, Kojaa dan teman-temannya berhasil menampilkan performa terbaik di pertengahan musim. Hasilnya pun terlihat, mereka sempat gagal merebut tiket ke Grand Final.
Akan tetapi, semangat juang mereka tidak surut. Pada match day berikutnya, akhirnya Bigetron berhasil mendapatkan tiket ke Grand Final FFWS SEA Spring 2025. Bukan tanpa cara, namun, sang pelatih Christian Jonathan “Chrisjo” Pacoal punya cara untuk membalikkan keadaan hingga akhirnya mereka berhasil.
Tentunya, tidak mudah untuk bersaing dengan tim-tim lainnya yang juga ingin meraih tiket ke Grand Final FFWS SEA Spring 2025. Seperti apa cara Chrisjo untuk membimbing timnya hingga akhirnya mereka bisa lolos? Simak ulasan berikut ini.
Eksklusif bersama Dunia Games, Chrisjo menyatakan perasaannya ketika timnya lolos ke Grand Final FFWS SEA Spring 2025 senang dan bersyukur. Akan tetapi, ia belum cukup puas karena masih harus melakoni pertandingan mode Clash Squad yang masih akan berlanjut di hari Kamis mendatang.
“Perasaan kami, senang, bersyukur dengan hasil yang ada cuma kami belum cukup puas karena masih ada (pertandingan) Clash Squad di hari Kamis mendatang,” ucap Chrisjo kepada Dunia Games.
Chrisjo menambahkan, meski mereka sempat gagal merebut tiket ke Grand Final di pekan kelima hari pertama, mereka melakukan evaluasi mengenai drop zone dan cara untuk bermain ketika melakukan rotasi. Chrisjo menyatakan dirinya membenahi cara timnya bermain agar bisa memiliki strategi anti third-party.
“Evaluasi soal drop zone mungkin ya, masih seputar-seputar drop zone kalau (masalah) Bigetron. Karena, ketika kami bermain bersama Virtus Pro ada di 1 map kami bermain kurang maksimal itu di Nexterra. Kami mendapatkan 0 poin kalau tidak salah, berbeda ketika kami bermain di hari Sabtu, kami sudah sangat mempersiapkan diri bermain di Nexterra, walau sedang berperang kami punya strategi anti third-party,” ujar Chrisjo menambahkan.
“Dropzone kami tetap, tapi (perubahan) lebih ke cara kami menghadapi gelombang selanjutnya,” tuturnya.
Berbicara mengenai lineup roster yang ia mainkan, Chrisjo mengaku memasukkan Azriel adalah salah satu cara meningkatkan performa tim. Tanpa mengesampingkan Faizz, menurut sang pelatih, jika Faizz bermain Sniper akan cukup sulit. Lebih baik jika Faizz bermain sebagai support untuk membantu strategi tim.
“Benar, (memainkan Azriel) itu salah satu cara. Karena memang saya tidak ada pemain cadangan Sniper cuma ada Faizz jadi ketika ada momen (butuh) Sniper fleksibel siapa saja bisa mengisi. Dari perkembangan gameplay yang ada, sebenarnya bukan tidak bisa memakai Faizz tapi agak susah saja jika dia harus bermain Sniper, mungkin bisa bermain sebagai Healer lebih bisa membantu strategi gameplay yang saya buat,” pungkasnya.
Nah, itu dia cara coach Chrisjo membimbing Bigetron hingga bisa meraih tiket menuju ke Grand Final FFWS SEA Spring 2025. Mungkinkah di Grand Final mereka bisa meraih hasil yang lebih baik? Kita tunggu saja.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.