Evolusi Anime dari Era 90an hingga Sekarang: Dari Coretan Tangan hingga CGI

Evolusi Anime dari Era 90an hingga Sekarang: Dari Coretan Tangan hingga CGI

Anime & Manga
12 November 2025
11 views

Dari Coretan Tangan hingga Dunia Digital

Dunia anime tidak tiba-tiba menjadi fenomena global. Dibalik popularitasnya saat ini, terdapat perjalanan panjang penuh perubahan teknologi, selera pasar, dan kreativitas para animator. Jika menengok ke belakang, era 90an bisa dibilang sebagai titik awal yang membuka jalan menuju industri anime modern — era di mana animasi Jepang mulai menembus batas negara dan budaya.

Era 90an: Masa Keemasan yang Membentuk Generasi

Tahun 90an sering disebut sebagai Golden Era anime, masa ketika karya-karya legendaris mulai bermunculan dan membawa pengaruh besar ke seluruh dunia. Serial seperti Dragon Ball Z, Sailor Moon, Pokémon, dan Neon Genesis Evangelion bukan hanya populer di Jepang, tapi juga menjadi pintu gerbang bagi penggemar baru di berbagai negara.

Pada masa itu, teknik animasi masih sepenuhnya hand-drawn atau digambar manual. Setiap adegan dibuat dengan tangan, frame demi frame, sehingga meski gerakannya tampak kaku di beberapa bagian, hasilnya justru menghadirkan nuansa klasik yang tak tergantikan.

Televisi kabel dan distribusi internasional mulai mengenalkan anime ke luar negeri, menjadikannya salah satu ekspor budaya paling sukses dari Jepang.

2000–2010: Teknologi Digital Mulai Mengubah Wajah Anime

Memasuki awal 2000an, transformasi besar terjadi. Teknologi digital mulai digunakan dalam proses pewarnaan dan penyuntingan, membuat hasil animasi lebih halus dan berwarna cerah. Studio mulai bereksperimen dengan efek cahaya dan sinematografi modern.

Era ini melahirkan sejumlah anime monumental seperti Naruto, Bleach, Fullmetal Alchemist, InuYasha, dan berbagai karya dari Studio Ghibli yang mendunia. Di saat yang sama, Kyoto Animation dikenal dengan kualitas visual lembut dan ekspresif, membawa standar animasi ke level baru.

Internet juga mulai memainkan peran penting. Fenomena fansub (terjemahan buatan penggemar) dan komunitas anime online membuat anime lebih mudah diakses oleh penggemar di seluruh dunia.

2010–2020: Anime Jadi Bagian dari Pop Culture Dunia

Memasuki dekade 2010-an, anime tidak lagi sekadar hiburan niche. Ia telah menjadi bagian dari pop culture global. Studio seperti ufotable dan MAPPA memperkenalkan teknik animasi sinematik yang menggabungkan 2D dan CGI, menciptakan visual memukau dalam judul-judul besar seperti Attack on Titan, Demon Slayer, Your Name, Jujutsu Kaisen, dan One Punch Man.

Platform streaming seperti Netflix dan Crunchyroll turut mendorong penyebaran anime ke seluruh dunia secara legal, menjadikan anime semakin mudah diakses oleh siapa pun.

Era Modern: Kolaborasi dan Inovasi Visual Tanpa Batas

Sekarang, anime berada di era paling eksperimental dalam sejarahnya. Studio-studio berani memadukan gaya 3DCGI dengan teknik 2D tradisional, seperti terlihat pada Land of the Lustrous, Beastars, dan film-film Makoto Shinkai yang mendekati kualitas visual fotorealistik.

Selain itu, kerja sama internasional semakin sering terjadi. Banyak proyek orisinal diproduksi bersama platform global seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime, memperluas pasar anime ke audiens yang lebih luas.

Anime masa kini juga menunjukkan keragaman gaya luar biasa — dari visual realistik hingga retro bergaya klasik. Bahkan proyek dengan anggaran kecil bisa tampil menawan berkat perangkat lunak animasi yang makin efisien.

Dari Animasi Lokal Menjadi Fenomena Global

Evolusi anime tidak hanya soal teknologi, tetapi juga cara bercerita dan persepsi dunia terhadapnya. Dari coretan tangan di era 90an hingga penggunaan CGI mutakhir, anime telah berevolusi menjadi bahasa visual universal yang memengaruhi film, musik, mode, hingga gim video.

Dan perjalanan ini belum berakhir. Setiap tahun, muncul studio baru, teknologi baru, dan cara baru bercerita. Anime akan terus menjadi medium ekspresi yang kreatif, emosional, dan menginspirasi — tidak hanya bagi Jepang, tapi juga bagi penggemar di seluruh dunia.