EVOS Juara EWC Free Fire 2025, Sang Macan Putih Kembali Mengukir Sejarah!

---

Kompetisi Free Fire Esports World Cup 2025 atau EWC Free Fire 2025 telah mencapai babak Grand Final di mana babak Grand Final digelar pada Minggu, 20 Juli 2025 waktu Riyadh, Arab Saudi. Sesuai dengan runtutan acara atau timeline dari EWC Free Fire 2025 babak Point Rush telah diselesaikan pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Di babak Point Rush, semua tim bersaing sengit dan menampilkan performa terbaik mereka untuk mendapatkan poin semaksimal mungkin di Grand Final. Semakin banyak poin yang mereka miliki, maka peluang untuk menjadi juara EWC Free Fire 2025 tentu akan semakin besar terlebih dengan format “Champion Rush” terbaru.

Pada format “Champion Rush” setiap tim harus mendapatkan match point yakni total 80 poin dan mendapatkan BOOYAH untuk menjadi juara. Persaingan ini akan sangat sengit di mana di setiap region, sudah mempelajari format baru ini. Tim-tim Indonesia seperti RRQ, EVOS dan Team Vitality berhasil mendapatkan poin yang maksimal di Point Rush.

Kesempatan Indonesia untuk menjadi juara EWC Free Fire 2025 sangat besar. Ini membuka memori di mana Indonesia pernah menjadi juara dunia Free Fire pada tahun 2019 lalu, membuat nama Indonesia bersinar di scene kompetitif Internasional. Lantas, bagaimanakah hasil Grand Final Free Fire Esports World Cup? Simak ulasan berikut ini.

EVOS Juara EWC Free Fire 2025, Gelar Internasional Berhasil Kembali ke Tanah Air!

Pertarungan di babak Grand Final Free Fire Esports World Cup terjadi pada Minggu, 20 Juli 2025 di mana total 12 tim Free Fire terbaik akan memperebutkan gelar juara EWC Free Fire 2025 dan hadiah uang tunai total US$1,250,000. Tentunya, semua tim ingin menjadi juara dan mengukir namanya dalam sejarah.

Pada game 1, Bermuda, semua tim tampak bergelora di babak Grand Final. Berbagai konflik antar tim menjadi sorotan hangat, tim asal Indonesia EVOS dan Team Vitality tampak solid dan kokoh di game pembuka. Meski demikian, tim asal Thailand, Buriram United Esports berhasil mendapatkan BOOYAH di Bermuda.

Pertandingan sempat terjeda beberapa saat karena kendala teknis. Meski demikian, tim-tim tetap bersemangat untuk menampilkan performa terbaik mereka. Di game 2, Purgatory, tim asal Indonesia, EVOS kembali tampil dengan baik dan menembus top 4. EVOS tersingkir, dan tim asal Thailand, AG AL mendapatkan BOOYAH di Purgatory.

Seperti pepatah “hampir saja tidak cukup” EVOS kembali mengganas di game 3, Kalahari di mana mereka berhasil mengeliminasi semua lawan yang ada di depan mereka. EVOS dan RRQ kembali berduel di late game, dan akhirnya EVOS mendapatkan BOOYAH yang mereka nantikan di Kalahari. Sungguh luar biasa persaingan di antara semua tim, khususnya EVOS yang benar-benar agresif.

Bermain di game 4, Alpine, lagi dan lagi EVOS berhasil tampil maksimal meski pada akhirnya mereka tidak masuk ke top 4. Tim asal Indonesia lainnya, RRQ, sempat mencoba untuk bertarung hingga akhir namun akhirnya mereka ditumbangkan oleh tim lawan. Dan akhirnya, tim asal Thailand, AG AL kembali mendapatkan BOOYAH.

Persaingan di game 5 semakin memanas, di Nexterra. Sejak awal, EVOS digempur oleh tim asal Brazil, PAIN Gaming di area Grav Labs akan tetapi, skill bertahan masing-masing pemain EVOS benar-benar luar biasa bahkan mereka berhasil meraup poin-poin penting untuk menuju ke dalam Champion Rush.

Berhasil bertahan hingga top 4, tim asal Brazil, LOS, berhasil mendapatkan momentum setelah AG AL dan Dragons disingkirkan. Namun, akhirnya, EVOS tidak mampu mendapatkan BOOYAH karena LOS berhasil merebutnya di game 5, Nexterra. Sisi pentingnya adalah EVOS berhasil mendapatkan Champion Rush menuju game 6.

Bermain di game 6, EVOS sebagai tim yang mendapatkan Champions Rush sudah menjadi incaran lawan. Tim Buriram United Esports berusaha untuk menyingkirkan mereka, alih-alih berhasil dengan misi tersebut, mereka menjadi tim yang tersingkir di awal alias too soon. Namun, permainan kembali berlanjut.

Pertempuran memanas di arah Mid-Game, EVOS memburu semua lawan akan tetapi, silih berganti lawan ingin menghentikan Sang Macan dan akhirnya Peter dari PAIN Gaming menghentikan EVOS. Di sisi lain, AGAL tim yang mendapatkan Champion Rush juga tersingkir menandakan kita akan melanjutkan permainan.

Semua tim semakin terseret arus pertarungan di bawah area TV Tower, Team Vitality bertahan hingga late game tersisa bersama Dragons Esports dan akhirnya “The King of Solara” mendapatkan BOOYAH. Sebagai informasi, EVOS dan AGAL kali ini mendapatkan Champion Rush point.

Game ke-7 kembali dimulai di Solara. Tim-tim Indonesia semakin mendekat ke arah Champion Rush Point seperti RRQ dan Team Vitality. Akan tetapi, EVOS dan AG AL menjadi sorotan karena mereka berhasil mendapatkan Champion Rush Point. Pertempuran kian memanas, dua tim anyar Buriram dan Falcons tersingkir,

Semakin ke pertengahan game, EVOS dan AG AL berhasil dijegal membuat tim lainnya seperti RRQ, Team Vitality hingga LOS berusaha mengumpulkan pundi-pundi poin menuju ke game 8 nantinya. Pada akhirnya, RRQ dan LOS menjadi dua tim di late game berduel akan tetapi Team LOS berhasil mendapatkan BOOYAH kedua mereka di game 7.

Game ke-8 kembali ke Kalahari, ini kemungkinan besar menjadi game penentu di mana total 4 tim yakni EVOS, RRQ, LOS dan AG AL berhasil mendapatkan Champion Rush Point. Tentunya, map Kalahari ini sangat ikonik dan sangat memorable sebagai game penentu di momen yang benar-benar krusial.

EVOS, terlibat pertempuran bersama Buriram di early game. Akan tetapi, Buriram berhasil menyelamatkan diri, dua pemain bertahan dan permainan kembali berjalan. Pada pertengahan game, salah satu tim Brasil LOS tereliminasi. AG AL berusaha untuk menghalau laju PAIN Gaming. EVOS, RRQ dan Team Vitality masih bertahan.

EVOS dan RRQ beradu, akan tetapi FLUXO bergabung menjadi third party. AG AL menyisakan dua pemain saja, Vitality tersudut, hujan bom di arah RRQ Fluxo dan EVOS. RRQ berhasil mendapatkan para pemain FLUXO. 4 tim tersisa, dengan Champion Rush Point. Siapakah yang akan berjaya?

AG AL berhasil dilumpuhkan, 3 tim Indonesia saling sikut di garis akhir. Vitality, EVOS dan RRQ beradu. Akan tetapi, karena Vitality memiliki jumlah pemain lebih banyak mereka berhasil melumpuhkan EVOS dan RRQ di waktu yang bersamaan mendapatkan BOOYAH di game 8 serta mendapatkan Champion Rush Point.

Game 9 dimulai di Purgatory. Permainan tampak pasif di awal, masing-masing tim berusaha untuk membekali diri sebaik mungkin. RRQ sempat mendapatkan serangan dari Falcons di area Logs, namun masih bisa melakukan revive. Dua tim, Movistar R7 dan Core Memory KOG tersingkir di awal.

Ke arah late game, pertempuran semakin gila dan pecah. Masing-masing tim dengan Champion Rush Point saling sikut, Vitality LOS dan AG AL semuanya tersingkir. Menyisakan duel antara Falcons dan RRQ. Sayangnya, RRQ tidak berhasil memaksimalkan kesempatan emas untuk juara dan Falcons mendapatkan BOOYAH.

Game 10 pun akhirnya terjadi, untuk pertama kalinya format Champions Rush berlangsung hingga game terakhir. Sebagai catatan, di game sebelumnya, Dragons Esports asal region MENA berhasil mendapatkan Champion Rush Point. Peluang juara EWC Free Fire 2025 bagi EVOS terbuka lebar jika tim dengan Champion Rush Point tidak mendapatkan BOOYAH hingga akhir pertandingan.

Pertarungan panas terjadi, khususnya di pertengahan game di mana RRQ berhasil mengalahkan AG AL. Akan tetapi, bencana datang bagi Sang Raja di mana RRQ tumbang di tangan FLUXO. EVOS dan Team Vitality, dua tim Indonesia tersisa bertarung memperebutkan gelar juara EWC Free Fire 2025.

Duel terakhir menyisakan EVOS dan Team Vitality dan akhirnya Rasyah dan teman-temannya berhasil merebut gelar juara EWC Free Fire 2025 EVOS berhasil menuntaskan dendam mereka dari tahun lalu sebagai runner-up. EVOS Juara EWC Free Fire 2025 seperti takdir yang sudah digariskan, membanggakan nama Indonesia.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.