Kompetisi MPL Indonesia Season 15 (MPL ID S15) telah berakhir dengan ONIC menjadi juara MPL ID S15. Hasil ini tentu membuktikan bahwa ONIC menjadi tim terbaik di MPL ID S15 setelah sekian lama berjuang dari bawah. Kemenangan ONIC pun kembali menjadi sebuah pukulan telak bagi RRQ Hoshi.
Sebagai juara Regular Season, performa RRQ Hoshi memang terbilang cukup baik meski sempat turun ke Lower Bracket dan akhirnya kembali ke Grand Final. Sayangnya, di Grand Final mereka sempat tertinggal. RRQ Hoshi kemudian bangkit menyamakan kedudukan bahkan memimpin keunggulan atas ONIC.
Petaka terjadi, ONIC kembali menyamakan kedudukan dan akhirnya memenangkan game penentu dan menjadi juara MPL ID S15. ONIC menjadi tim pertama yang berhasil mengangkat Immortal Cup pertama MPL di musim ini. Kekalahan RRQ Hoshi memang cukup memukul Sang Raja dari Segala Raja.
Unggul saja tidak cukup? Regenerasi pemain masih kurang maksimal? Mentalitas kurang baik? Apa yang menjadi masalah RRQ Hoshi di Grand Final MPL ID S15? Apa yang menjadi sebuah ‘pengganjal’ bagi RRQ Hoshi menuju gelar juara? Caster MPL, Ryan “KB” Batistuta punya opini menarik terkait hal tersebut.
Dalam podcast MLPP di kanal YouTube WAHAI Entertainment, KB menyampaikan pandangannya mengenai hasil yang diraih oleh RRQ Hoshi di MPL ID S15. Bahkan, sebagai kata pembuka ketika ditanya satu kata untuk RRQ Hoshi KB menyebutkan kata ‘Lokal’ kepada mereka.
“Sorry to say saya harus jujur (untuk RRQ Hoshi) Lokal!,” ucap KB.
KB menambahkan bahwa dalam sesi MLPP sebelumnya, ia sempat memperingati RRQ Hoshi bahwa ada dua hal yang harus mereka perhatikan dan waspadai yakni performa mereka di Grand Final (MPL ID) dan (kompetisi) internasional. KB menyatakan bahwa pihak MPL Indonesia turut memberitakan hal tersebut.
“Saya sempat bilang juga, bukan? PR-nya RRQ itu cuma 2. Grand Final, sama (kompetisi) Internasional. Saya sudah menduga di awal, sampai (pihak) MPL yang nge-clip hal tersebut. Saya kira, saya akan diserang ternyata tidak. Aman, Kingdom baik, kalau (saya) jujur,” ujar KB menambahkan.
Lanjut, KB menyampaikan bahwa satu kata untuk RRQ Hoshi adalah Lokal karena menurut KB gaya main mereka masih terbilang berada di level lokal. Jika misalnya hal ini tidak diubah atau tidak ada peningkatan dari Sang Raja maka hasil buruk mengintai di depan mata, khususnya di turnamen internasional mendatang.
“Kenapa saya bilang lokal? Gameplay-nya masih lokal banget. Kalau (RRQ) bawa gameplay yang seperti kemarin ke (kompetisi) internasional, jangan kaget kalau kita yang dibantai. Harus ada peningkatan dari RRQ, makanya tadi saya bilang di awal RRQ oke-oke saja gameplay-nya,” jelasnya.
KB menilai bahwa RRQ Hoshi punya playstyle mereka sendiri, draft sendiri namun ada hal lain yang masih bisa dieksplor atau dieksploitasi untuk mereka bermain di level internasional. KB pun memperingatkan RRQ bahwa di Riyadh akan sulit mencari lawan untuk scrim, karena itu mereka harus mempersiapkan diri dan berbenah.
“Mereka punya playstyle sendiri, mereka punya draft sendiri warna mereka Tank Jungle. Tank Jungle-nya di-buff, ada Estes yang mungkin bisa dipakai saya tidak tahu Idok apakah power (atau) tidak dengan hero-hero healer. Jadi itu yang mungkin bisa dieksploit nanti buat di (kompetisi) Internasionalnya,” tuturnya.
“Jadi kenapa saya bilang (RRQ) lokal ya memang kemarin gameplay kalian masih yang di (level) domestik. Kalau kalian bawa gameplay yang seperti kemarin ke (level) internasional jangan kaget kalau kalian di Riyadh, apalagi di Riyadh susah cari lawan scrim,” papar KB.
Terakhir, menutup pernyataannya KB mendukung dan mengutip pernyataan dari CEO sekaligus Founder RRQ yakni Riki “Qeon” Suliawan bahwa tidak masalah jika RRQ Hoshi kalah di Grand Final MPL ID S15. Namun, mereka harus menunjukkan peningkatan ketika bertanding di MSC 2025 Esports World Cup di Riyadh, Arab Saudi.
Bahkan, mengenai cap “Lokal” selalu disematkan kepada RRQ Hoshi pun dari sang CEO berharap menjadi sebuah motivasi besar bagi mereka untuk membuktikan mereka bisa menjadi juara dan tidak menganggap hal tersebut menjadi cercaan apalagi hinaan yang malah membuat mereka tidak berkembang.
“Makanya, mumpung masih di lokal (MPL) dan kalian kalah saya mengutip kata-kata pak Qeon ‘tidak apa-apa sedih, seminggu, dua minggu, karena ini masih stage 1. The Real Stage nanti di Riyadh, jadi ya sudah. Kalian tidak apa-apa kalah, tapi improve tolong. Jangan kalian kalah terus terlarut dalam kesedihan, buktikan kalau kata-kata lokal itu jadi motivasi bukan cercaan atau hinaan’,” pungkasnya.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.