Kenapa Cewek Suka Main Role Support? Ini Alasannya di Dunia Game Online!

Kenapa Cewek Suka Main Role Support? Ini Alasannya di Dunia Game Online!

Games
04 July 2025
6 views

Kenapa Cewek Suka Main Support? Ini Alasannya di Dunia Game Online

Dalam dunia game kompetitif seperti Mobile Legends, Dota 2, League of Legends, hingga VALORANT, role support sering kali identik dengan peran pendukung yang tak selalu mendapat sorotan utama. Namun menariknya, banyak gamer perempuan justru memilih role support sebagai peran favorit mereka.

Pertanyaannya: Kenapa cewek suka main support? Yuk, kita bahas dari berbagai sisi – mulai dari gaya bermain, psikologi, hingga pengaruh komunitas gaming!


1. Role Support Cocok untuk Gaya Bermain yang Kooperatif

Secara umum, banyak gamer perempuan memiliki gaya bermain yang team-oriented. Mereka cenderung fokus pada kerjasama, peran pendukung, dan kestabilan tim dibanding sekadar menjadi "pembunuh utama".

Support memungkinkan mereka:

  • Melindungi rekan satu tim

  • Mengatur posisi dan vision map

  • Memberikan utility seperti heal, shield, atau crowd control

Hal ini cocok dengan gaya bermain yang mengutamakan strategi dan kestabilan alih-alih agresi tanpa arah.


2. Sifat Empatik & Responsif yang Lebih Dominan

Beberapa riset menyebutkan bahwa perempuan cenderung lebih empatik dan responsif terhadap kondisi orang lain. Dalam game, ini diterjemahkan ke peran yang secara aktif:

  • Merespons teman yang butuh bantuan

  • Memberi informasi (ping/map call)

  • Mengambil tanggung jawab sebagai pelindung tim

Role support menjadi wadah alami untuk menyalurkan sifat ini, sekaligus jadi fondasi kuat dalam kemenangan tim.


3. Lebih Fokus ke Objektif dan Makro Play

Banyak support hero di MOBA maupun FPS menuntut makro play yang tinggi: seperti rotasi map, vision control, pemilihan timing skill, dan positioning. Cewek gamer yang suka berpikir taktis dan detail cenderung menikmati jenis gameplay ini.

Mereka lebih fokus pada:

  • Kapan inisiasi dilakukan

  • Menyimpan skill untuk momen krusial

  • Mengatur posisi agar tetap aman tapi efektif


4. Komunitas Support Cenderung Lebih Ramah & Inklusif

Role support jarang jadi rebutan dan justru lebih diterima oleh pemain lain. Dalam komunitas gaming yang kadang toxic, ini membuat gamer perempuan merasa lebih nyaman dan dihargai.

Beberapa alasan tambahan:

  • Tidak perlu pamer mekanik tinggi

  • Diapresiasi karena "clutch moment" support

  • Tidak disalahkan saat kalah (dibanding jungler atau carry)


5. Influencer & Role Model Cewek yang Main Support

Banyak pro player wanita atau streamer populer mempopulerkan role support. Ini secara tidak langsung menjadi inspirasi bagi cewek gamer untuk menjajal role serupa.

Contoh:

  • MLBB: VY Gaming (Angela, Faramis), Jess No Limit (Eudora support)

  • VALORANT: Pro player wanita sering main Sage, Killjoy, atau Skye

  • LoL: Pokimane dulu sempat jadi main support di Soraka/Janna


6. Support = Punya Impact Tanpa Harus Jadi MVP

Main support bukan berarti tidak penting. Justru, di meta kompetitif, support adalah otak strategi tim. Meski tak selalu dapat kill atau MVP, peran mereka sering menjadi penentu hasil akhir.

Itulah sebabnya banyak cewek gamer merasa:

"Aku memang bukan yang paling menonjol, tapi aku tahu tanpaku tim gak bisa menang."


Kesimpulan

Cewek suka main support bukan karena mereka tidak bisa bermain agresif, tapi karena role ini cocok dengan gaya bermain mereka yang analitis, responsif, dan berorientasi pada tim.

Di dunia game modern, role support bukan lagi sekadar "pemain cadangan", melainkan jantung permainan yang bisa membalikkan keadaan.