Jarang ada drama yang mampu menembus batas budaya, lalu diadaptasi ulang dalam gaya penceritaan yang berbeda tanpa kehilangan kekuatan emosinya. Marry My Husband adalah salah satu contoh terbaik. Berasal dari novel web karya Sung So-jak, kisah ini telah dihidupkan dalam dua versi — Korea dan Jepang — dengan pendekatan yang sama-sama kuat namun sangat berbeda dalam rasa dan nada.
Inti ceritanya tetap sama: seorang wanita yang dikhianati oleh suami dan sahabatnya sendiri akhirnya tewas, namun kemudian bangun kembali sepuluh tahun ke masa lalu. Diberi kesempatan kedua, ia bertekad untuk menata hidupnya — kali ini bukan hanya untuk balas dendam, tetapi juga untuk menebus kesalahan dan menemukan dirinya yang sejati.
Dua versi ini, meski lahir dari sumber yang sama, seperti dua sisi mata uang yang menggambarkan perbedaan budaya dan gaya bercerita antara Korea dan Jepang.
Versi Korea Marry My Husband tayang pada tahun 2024 dan dibintangi oleh Park Min-young sebagai Kang Ji-won. Drama ini terdiri dari 16 episode yang penuh intensitas dan drama emosional khas Korea. Dari awal hingga akhir, penonton diajak melalui perjalanan penuh luka, dendam, dan kebangkitan diri yang menggugah.
Kang Ji-won, yang dikhianati oleh suaminya dan sahabat dekatnya, kembali ke masa lalu dengan tekad untuk mengubah takdir. Akting Park Min-young yang memukau berhasil menangkap sisi rapuh sekaligus tangguh dari karakter ini. Chemistry-nya dengan Na In-woo, yang memerankan sosok pendukung penuh empati, menambah kedalaman cerita.
Drama ini sukses besar, menembus rekor rating di tvN dan menduduki peringkat teratas serial non-bahasa Inggris di Amazon Prime Video. Namun, sebagian penonton merasa episode akhir sedikit terlalu panjang, sementara beberapa subplot sempat mengalihkan fokus dari inti kisah balas dendam. Meski begitu, intensitas emosinya dan payoff akhir tetap memberikan kepuasan dramatis yang luar biasa.
Sementara itu, adaptasi Jepang berjudul Watashi no Otto to Kekkon Shite (yang berarti Marry My Husband) tayang pada Juni 2025 di Amazon Prime Video. Versi ini dibintangi oleh Fuka Koshiba sebagai Misa Kobe dan Takeru Satoh sebagai Wataru Suzuki, dengan arahan Ahn Gil-ho (sutradara asal Korea) yang bekerja sama dengan penulis naskah Jepang Satomi Oshima.
Perbedaan utama antara versi Jepang dan Korea terlihat jelas sejak awal. Dengan hanya 10 episode, versi Jepang memiliki ritme yang lebih padat dan terukur. Alih-alih mengandalkan ledakan emosi, serial ini lebih menyoroti keheningan, refleksi, dan proses penyembuhan batin.
Fuka Koshiba memerankan Misa dengan penuh ketenangan dan kesedihan yang lembut, menciptakan nuansa introspektif yang sangat khas drama Jepang. Tidak ada teriakan atau konfrontasi besar, melainkan momen-momen sunyi yang terasa jujur dan menyentuh.
Perbedaan dua versi Marry My Husband ini mencerminkan karakter khas industri hiburan di masing-masing negara. Drama Korea dikenal dengan intensitas emosinya — penuh ledakan perasaan, dialog dramatis, dan visual sinematik. Di sisi lain, drama Jepang cenderung menonjolkan ketenangan, tensi halus, dan refleksi batin yang lebih dalam.
Meskipun berakar dari cerita yang sama, adaptasi Jepang bukan sekadar salinan, melainkan reinterpretasi yang memberikan suara baru pada kisahnya. Jika versi Korea adalah perjalanan menuju pembalasan dan keadilan, versi Jepang adalah kisah tentang penerimaan dan penyembuhan.
Jawabannya sederhana: dua-duanya layak ditonton.
Tonton versi Korea jika kamu mencari drama yang penuh intensitas, emosi, dan kepuasan melihat balas dendam terbalas tuntas.
Pilih versi Jepang jika kamu lebih suka pendekatan yang tenang, reflektif, dan berfokus pada perjalanan batin.
Kedua versi sama-sama menawarkan sesuatu yang berharga — cara berbeda untuk memahami luka, cinta, dan kesempatan kedua. Marry My Husband, dalam dua interpretasi budaya ini, membuktikan bahwa sebuah cerita yang kuat bisa menemukan rumah emosional di hati penonton mana pun di dunia.