Selama dua pekan menjalani kompetisi Free Fire World Series (FFWS) SEA Spring 2025, ONIC tampak belum menunjukkan performa maksimalnya. Meski berhasil mendapatkan dua BOOYAH, namun ONIC finis di posisi ke-14 klasemen sementara. Di antara tim-tim Indonesia lainnya, ONIC menjadi tim terburuk.
Bahkan, faktanya ONIC berada di bawah tim pendatang baru yakni Vesakha Sriwijaya. Hal ini tentu perlu dipertanyakan, mengapa dengan roster yang potensial ONIC belum memberi performa maksimal. Memang, mungkin langkah mereka terbilang kurang mulus di dua pekan pertama ini.
Hal tersebut juga disadari oleh sang pelatih, Ahmad Fadly “AFM” Masturoh di mana ia sudah menganalisa apa yang menjadi masalah ONIC di FFWS SEA Spring 2025 sejauh ini. Afm pun mengakui bahwa timnya masih memiliki kekurangan, terutama karena terlibat konflik dengan salah satu tim asal Vietnam.
Bagaimana komentar Afm mengenai hasil yang diraih oleh ONIC di FFWS SEA Spring 2025 sejauh ini? Apa yang menjadi masalah mereka sehingga belum bisa memberikan performa maksimal di dua pekan pertama?
Dalam interview eksklusif bersama Dunia Games, Afm menyampaikan tanggapan mengenai performa ONIC di FFWS SEA Spring 2025 selama dua pekan pertama. Afm mengakui bahwa dirinya tampak tidak menyangka dengan hasil yang didapatkan, ia bahkan menyebut hasil ini adalah hasil yang buruk.
Afm memprediksi bahwa timnya seharusnya bisa masuk ke dalam top 8. Hanya saja, ada faktor penting di mana ONIC selalu kesulitan mengatasi pertempuran di early game karena diganggu oleh tim asal Vietnam, P Esports.
“Kalau dari saya pribadi tentunya tidak menyangka bahwa hasilnya cukup jelek begini menurut pandangan saya. Karena dari hasil latihan kami di scrim, dari hasil kami kemarin (bermain) di pre-season, anak-anak ONIC cukup konsisten di top 5,” ucap Afm kepada Dunia Games.
“Prediksi saya kemarin itu (kami) masuk top 8 minimal. Karena kami punya target, ternyata banyak faktor hal lain, terutama di early di mana ONIC selalu kesusahan di early drop zone-nya (karena) hampir di setiap match kami bertabrakan. Apalagi melawan P Esports ketika (bermain) di grup A vs B,” tuturnya.
Afm menambahkan, ONIC tampak kesulitan karena selalu berhadapan dengan P Esports di mana mereka selalu ditabrak. Akan tetapi, Afm menyatakan bahwa ada faktor lain yang menjadi masalah ONIC di FFWS SEA Spring 2025.
Hal tersebut mencakup bagaimana para pemain ONIC mencoba untuk menjaga ritme permainan mereka ketika strategi permainan tidak berjalan mulus.
“Itu 5 match bisa tabrakan (terus) sama P Esports. Sebenarnya kami tidak bertabrakan drop zone dengan P Esports, tapi lebih ke arah mereka mau menabrak ONIC. Ketika kami sudah pindah tempat tidak di drop zone mereka, masih dikejar juga pakai skill tabrak. Jadi kalau dilihat kenapa kami kesusahan, karena faktor strategi tim lain juga untuk menekan kami,” ujar Afm menambahkan.
“Sebenarnya kalau masalah out game atau in game secara keseluruhan tidak ada. Tapi, anak-anak itu kehilangan ritme cara bermain atau fokus bermain ketika terlalu sering perang di early atau tabrakan. Kendala utama anak-anak ketika kami tabrakan, kadang kalau kami menang enak rotasi mau ke mana,” jelasnya.
“Kalau kalah, otomatis mereka harus reset kalau tidak too soon reset lagi ke mana-mana itu mempengaruhi cara mereka berpikir atau cara mereka rotasi dari sana. Sering terjadi kesalahan fatal yang mereka buat sendiri yang membuat kami salah dalam menentukan ritme (untuk) rotasi.”
Lebih jauh, Afm menekankan bahwa jika timnya tidak mengalami masalah di early maka mereka bisa bermain lebih baik. Sehingga, Afm menekankan bahwa kekurangan mereka adalah bagaimana mengatasi konflik di early fight karena di dalam susunan roster sekarang mereka berisikan pemain-pemain macro.
“Berbeda ketika kami tidak ditabrak, kami bisa mendapatkan ritmenya. Karena mereka di setiap scrim/latihan sudah terbiasa dengan lokasi yang itu-itu terus. Seperti itu, jadi masalah utama (kami) adalah bermain di early fight saja, mereka kekurangannya bermain di early fight. Dengan roster ONIC yang sekarang, tidak berisikan pemain high-mechanic, yang high-mechanic cuma Adam,” papar Afm.
“Jadi mereka lebih mengandalkan (segi) macro. Kalau tim yang mengandalkan macro ketika ditabrak di early akan kesusahan,” pungkasnya.
Menurut kamu, apakah ONIC bisa mengatasi masalah mereka di FFWS SEA Spring 2025 untuk mendapatkan performa terbaiknya di pekan ketiga mendatang? Kita tunggu saja.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.