Season 2026 League of Legends resmi membawa salah satu perubahan terbesar dalam sejarah gameplay. Riot Games memperkenalkan Role Quest, sebuah sistem misi khusus untuk setiap role yang langsung memengaruhi cara bermain sejak early game. Mekanik ini menggantikan Atakhan dan Feats of Strength, menandai pergeseran filosofi desain yang jauh lebih fokus pada identitas tiap posisi.
Visual resmi yang menampilkan champion dari berbagai role dalam satu frame penuh aksi seolah menjadi pernyataan tegas bahwa update ini bukan sekadar tambahan kecil. Role Quest dirancang untuk menyentuh seluruh jalur di Summoner’s Rift, dari top hingga botlane.
Dengan dihapusnya Atakhan, Riot ingin mengurangi objektif yang terasa “dipaksakan” dan menggantinya dengan sistem yang lebih personal. Role Quest hadir sebagai rangkaian objektif sederhana, namun reward-nya memberikan power spike yang nyata.
Setiap role memiliki Quest dan hadiah berbeda, sehingga tidak semua pemain berlomba pada tujuan yang sama. Hasilnya, early game menjadi lebih dinamis dan tidak monoton. Pemain kini dituntut memahami peran masing-masing, bukan hanya bermain reaktif terhadap map.
Role Quest untuk toplane memberikan hadiah yang langsung terasa. Setelah Quest selesai, pemain mendapatkan akses ke Summoner Spell Teleport. Jika Teleport tidak dipilih, spell tersebut akan berubah menjadi shield defensif dengan scaling berdasarkan HP maksimal.
Selain itu, Riot menaikkan level cap champion dari 18 menjadi 20. Perubahan ini membuka ruang scaling baru bagi champion duel dan bruiser yang selama ini sering kehilangan dampak di late game.
Dengan kombinasi ini, toplane kembali diposisikan sebagai role yang mampu menentukan arah permainan, bukan sekadar jalur terisolasi.
Untuk role jungle, Role Quest berfokus pada efisiensi dan kontrol objektif. Jungler mendapatkan tambahan gold dan experience dari monster besar, serta reward ekstra saat bermain di sekitar objektif utama.
Salah satu perubahan paling menarik adalah Tier 3 Boots gratis sebagai reward Quest. Ini memungkinkan jungler melakukan rotasi lebih cepat tanpa harus mengorbankan slot item penting.
Efek Smite juga ditingkatkan, membuat role jungle kembali menjadi pusat perebutan objektif dan teamfight besar.
Role Quest midlane menekankan kecepatan dan rotasi. Pemain mendapatkan recall lebih cepat, hanya 4 detik, setelah menyelesaikan Quest.
Dengan reset yang lebih singkat, midlaner bisa lebih sering roaming, membantu side lane, dan mengatur tempo permainan. Gaya main pasif diprediksi akan semakin ditinggalkan, digantikan pendekatan agresif dan taktis.
Botlane menjadi role yang paling diuntungkan dari sisi ekonomi dan utilitas.
Untuk ADC, Riot meningkatkan gold dari kill, assist, dan last hit. Slot item juga bertambah menjadi tujuh, memungkinkan fleksibilitas build yang lebih besar dan power spike lebih cepat.
Sementara itu, support mendapatkan slot khusus Control Ward. Perubahan ini membuat support bisa memberikan vision maksimal tanpa harus mengorbankan item inti atau utility late game.
Secara keseluruhan, botlane tidak lagi terasa sebagai role yang hanya menunggu scaling, tetapi aktif sejak menit awal.
Role Quest menjadi eksperimen ambisius yang berpotensi mengubah wajah League of Legends secara permanen. Setiap role kini memiliki jalur perkembangan unik yang memperkuat identitas dan tanggung jawab masing-masing.
Season 2026 bukan sekadar patch besar, melainkan undangan bagi pemain untuk mempelajari ulang role favorit mereka. Dengan gameplay yang lebih dinamis dan fokus pada peran, League of Legends memasuki era baru yang menjanjikan variasi, kedalaman strategi, dan pengalaman bermain yang lebih segar.