Kritik Soal Impor Pelatih di Scene HOK Indonesia, BTR Om Kurus: "Kapan Mau Berkembang?"

Kritik Soal Impor Pelatih di Scene HOK Indonesia, BTR Om Kurus: "Kapan Mau Berkembang?"

Honor of Kings
24 December 2025
19 views

Memasuki tahun kedua perjalanan scene Honor of Kings (HOK) Indonesia, keberadaan pelatih impor atau pelatih yang berasal dari luar Indonesia memang masih terlihat. Sebagai contoh, Vesakha Esports yang menggunakan pelatih asal Malaysia, atau Rex Regum Qeon (RRQ) yang sempat menggunakan pelatih asal China, hingga KAGENDRA yang kini masih aktif memakai pelatih berkebangsaan Myanmar.

Sebenarnya tidak menjadi masalah bagi masing-masing tim untuk menggunakan pelatih impor di scene HOK Indonesia. Hal tersebut tentu ditujukan agar mereka mencapai tujuan, yakni menjadi juara kompetisi tingkat Nasional (IKL) hingga melaju ke kompetisi tingkat Global. Kehadiran pelatih impor di scene HOK Indonesia diyakini bisa mendorong performa tim-tim Indonesia.

top up Roblox DG

Om Kurus Kritik Soal Impor Pelatih di Scene HOK Indonesia, Ajak Penggemar Percaya Proses!

BTR Om Kurus & Henov

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa tim Honor of Kings (HOK) di Indonesia memang menggunakan keahlian pelatih impor atau asing. Misalnya RRQ, Vesakha, KAGENDRA, bahkan tim seperti TALON juga menggunakan pelatih impor. Keberadaan pelatih impor ini kemudian menghadirkan stigma bahwa tim-tim di scene HOK Indonesia butuh mereka sebagai pelatih.

Hal tersebut kemudian menuai kritik dari pelatih Bigetron by Vitality yakni Glen Richard “Om Kurus” Pangalila di mana ia menyatakan bahwa “Sejujurnya, saya memang masih suka sedikit terganggu dengan masalah ini. Pembandingan atau membanding-bandingkan pelatih (asal) China dengan pelatih (asal) Indonesia tapi tidak secara fair,” ucap Om Kurus. “Karena begini, kalau misalnya kalian mau kasih masukan atua kritik ke pelatih (asal) Indonesia segala macam, memang pelatih asal Indonesia ini belum banyak (pengalamannya) atau yang biasa disebut belum ada yang (berkualitas) bagus ya (namanya) kami baru mulai,” tuturnya.

Om Kurus menambahkan, jika memang pada akhirnya semua tim di scene HOK Indonesia memakai pelatih impor kapan pelatih Indonesia mau berkembang. Tidak hanya itu, Om Kurus pun mengkritisi sikap atau kebiasaan para penggemar yang suka menghujat berlebihan hingga akhirnya berujung pada pemecatan pelatih asal Indonesia di tim-tim HOK. “Itu pertama, baru mulai saja kalian langsung ‘ya (mending) ambil pelatih asal China saja!’ terus kapan pelatih asal Indonesianya mau berkembang?,” ujar Om Kurus menambahkan.

Lanjut, Om Kurus menjelaskan bahwa lebih baik para penggemar cari tahu terlebih dahulu apa yang menjadi masalah sebuah tim, alih-alih hanya mengkritik dan meminta pelatih untuk meninggalkan posisinya di dalam tim. “Kalau kalian tidak mau memberi kesempatan. Lebih adil nilailah apa yang benar-benar kalian bisa nilai (dan) yang kalian benar-benar tahu. Soalnya saya harus tekankan di sini saya kurang suka dengan (hujatan) berlebihan karena sangkut pautnya adalah (kalian) mutusin rejeki orang,” jelasnya. 

Sebagai contoh, ada tim yang punya pelatih asal Indonesia di tim mana pun baru sebentar, kalah langsung ‘Wah ganti pelatihnya! Out ini segala macam, coach ini out!’ saya paham kok, ada pelatih yang berkualitas ada pelatih yang makan gaji buta doang saya paham saya sudah di industri (esports) ini cukup lama. Tapi kalian cari tahu dulu benar tidak karena itu?

Kalau itu karena ternyata timnya yang bermasalah, ada masalah pemainnya satu sama lain terus tiba-tiba kalian (bilang) ‘Pelatih ini out! Pelatih itu out!’ Ternyata bukan salah dia, kalian namanya memutus rejeki orang (dan) buat saya itu jahat. Di samping kalian tidak memberikan kesempatan atau tidak berusaha ikut memperbaiki tapi kalian menghakimi dan memutuskan rejeki orang dan menurut saya itu sangat disayangkan,” jelasnya.

Terakhir, sebagai contoh pelatih asal Indonesia yang benar-benar berusaha untuk memperbaiki diri di dalam tim bahkan di dalam scene kompetitif HOK, Om Kurus menyatakan bahwa dirinya mengikuti pelatihan tambahan dari Honor of Kings (HOK) atau Tencent mengenai materi kepelatihan. Baginya, tindakan tersebut membuktikan diri bahwa dia adalah pelatih yang mau terus belajar dan punya usaha untuk memperbaiki diri.

Saya buktikan saya adalah pelatih yang selalu mau belajar. (Selama) dua season dalam satu tahun ini, saya mengikuti semua pembelajaran yang disediakan oleh Honor of Kings (Tencent). Ada program “Power Up” langsung dari KPL, expert-nya dari KPL saya belajar data analyst, saya belajar (cara) coaching-nya saya belajar bahkan (soal) Sosial Media macam-macam saya buktikan selama dua season ini dan mereka memberikan sertifikat,

Jadi saya (adalah) pelatih yang mau terus berkembang, mau bertumbuh dan belajar di mana nantinya pelajaran itu yang bisa saya bawa ke diri saya. Suka tidak suka, saya belajar langsung dari pusatnya. Fakta, bukan? Pemain saya juga akan menilai usaha saya (sebagai pelatih) seperti apa,” pungkasnya.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.