Hideo Kojima kembali menjadi sorotan, kali ini bukan karena proyek barunya, melainkan karena sebuah kisah lama yang baru terungkap ke publik. Sutradara game legendaris di balik seri Metal Gear ini secara terbuka membantah rumor yang menyebut dirinya pernah ditawari untuk mengerjakan game The Matrix pada akhir 1990-an.
Melalui akun X miliknya pada 29 Oktober, Kojima mengaku terkejut ketika membaca berbagai unggahan media sosial dan laporan online yang menyatakan bahwa saudara Wachowski sempat menawarkan proyek game Matrix kepadanya, namun ditolak oleh Konami. Menurut Kojima, selama 26 tahun sejak pertemuannya dengan Wachowski, ia tidak pernah sekalipun diberi tahu bahwa tawaran tersebut pernah ada.
Kojima menjelaskan bahwa hubungannya dengan Wachowski bersaudara memang bersifat profesional dan penuh rasa saling menghormati. Ketika Wachowski datang ke Jepang untuk mempromosikan film The Matrix pertama, Kojima bertemu mereka sebanyak tiga kali dalam satu hari yang padat agenda.
Pertemuan pertama berlangsung pada pagi hari dalam sesi wawancara majalah Famitsu di Shinjuku. Acara tersebut juga dihadiri oleh Geof Darrow, concept artist yang terlibat dalam film Matrix dan dikenal dengan gaya visualnya yang khas. Siang harinya, Wachowski mengunjungi kantor pusat divisi CS Konami. Saat itu, Kojima masih menjabat sebagai wakil presiden KCE JAPAN dan baru bergabung setelah pertemuan internal dengan kepala divisi, Kazumi Kitaue, selesai.
Percakapan antara Kojima dan Wachowski berlangsung sekitar satu jam dan dilakukan tanpa interpreter, menunjukkan bahwa diskusi berjalan santai dan langsung. John Gaeta, supervisor efek visual film The Matrix, juga diyakini hadir dalam pertemuan tersebut. Pada malam harinya, Kojima menghadiri pemutaran perdana film dan pesta perayaan, di mana ia juga sempat bertemu dengan produser ternama Joel Silver.
Namun dari seluruh rangkaian pertemuan itu, Kojima menegaskan satu hal penting: tidak pernah ada pembicaraan mengenai proyek game Matrix. Tidak ada diskusi, proposal, maupun tawaran resmi yang disampaikan kepadanya.
Kojima juga menambahkan konteks penting. Pada periode tersebut, ia sedang berada di tengah kesibukan besar mengerjakan Metal Gear Solid 2, salah satu proyek paling ambisius dalam kariernya. Ia mengakui bahwa meskipun tawaran itu benar-benar ada, kemungkinan besar sulit baginya untuk langsung menerimanya. Meski begitu, Kojima menyatakan bahwa jika saja ia diberi tahu atau dilibatkan dalam diskusi, mungkin masih ada cara untuk mewujudkan kolaborasi tersebut.
Pernyataan Kojima ini muncul sebagai respons atas laporan online yang mengutip Christopher Bergstresser, mantan Wakil Presiden Lisensi Konami Digital Entertainment. Bergstresser mengklaim bahwa Konami pernah menolak permintaan pembuatan game Matrix, meskipun Wachowski secara langsung menyebut keinginan agar Kojima yang menanganinya. Menurutnya, setelah diterjemahkan, jawaban Kazumi Kitaue hanya berupa satu kata singkat: “tidak”.
Pada akhirnya, versi pertama game Matrix tetap terwujud, namun dikembangkan oleh Shiny Entertainment dan diterbitkan oleh Infogrames pada tahun 2003 dengan judul Enter the Matrix. Game tersebut menjadi bagian penting dari sejarah adaptasi film ke video game, meski kualitas dan penerimaannya masih sering diperdebatkan hingga kini.
Bagi penggemar sejarah industri game, kisah ini menjadi contoh nyata bagaimana keputusan lisensi, komunikasi internal perusahaan, dan timing dapat mengubah arah sebuah proyek besar. Jika Kojima benar-benar terlibat sejak awal, tidak sedikit yang membayangkan bahwa sejarah game Matrix bisa saja berjalan sangat berbeda.