Pembahasan It Welcome to Derry Episode 8

Pembahasan It Welcome to Derry Episode 8

Movie
16 December 2025
17 views

Episode 8 IT: Welcome to Derry menjadi penutup musim yang sarat emosi, horor, dan koneksi langsung ke film IT. Bertajuk Winter Fire, episode ini merangkum konflik besar antara anak-anak, para orang dewasa, dan Pennywise dalam satu usaha terakhir untuk menghentikan teror agar tidak melampaui kota Derry.

top up Roblox DG

Meski terasa padat dan penuh eksposisi, episode final ini tetap berhasil memberikan payoff besar lewat pengorbanan karakter, jawaban teori lama, hingga cameo mengejutkan yang mengikat semesta IT secara utuh.

Winter Fire: Usaha Terakhir Mengurung Pennywise

Kabut jahat yang sejak awal dipromosikan akhirnya menyelimuti Derry. Efeknya memang terasa ambigu, mematikan tanaman dan berbahaya untuk dihirup, namun yang jelas, kota seolah lumpuh total. Ketika Pennywise membajak interkom sekolah, memamerkan Deadlights, dan menyeret parade anak-anak koma, hampir tak ada warga yang bereaksi. Atmosfer ini mempertegas bagaimana Derry selalu “membiarkan” kejahatan terjadi.

Di gymnasium, Ronnie, Lilly, dan Marge menemukan teror yang semakin brutal: kepala Principal Dunleavey yang terpenggal dan poster anak-anak hilang yang menumpuk. Emosi memuncak saat Ronnie melihat poster Will berlumuran darah. Ketakutan berubah menjadi kemarahan, terutama pada Marge yang dengan lantang ingin membunuh Pennywise.

Di sisi lain, belati misterius kembali berperan penting. Bukan hanya mampu mengusir It, tetapi juga memengaruhi psikologis penggunanya. Lilly menunjukkan obsesi berlebihan pada belati, memicu konflik internal kelompok sebelum akhirnya sadar bahwa ia tetap dibutuhkan sebagai lifeboat bagi mereka semua.

Episode ini juga menyoroti dilema klasik IT: keberanian melawan ketakutan terdalam. Hallorann berada di titik nadir, dihantui suara-suara kematian setelah pikirannya dibuka oleh Pennywise. Upaya bunuh diri nyaris terjadi sampai Leroy memohon dengan satu kalimat pamungkas, It’s got Will. Ikatan keluarga, terutama ibu dan anak kembali ditegaskan sebagai kekuatan paling murni yang bisa melawan It.

Pertempuran di Sungai Beku dan Pengorbanan

Semua jalan berujung di sungai beku, tempat anak-anak dan orang dewasa mengejar parade Pennywise. Di sinilah episode Winter Fire mencapai puncak intensitasnya. Pennywise mengejek mereka dengan label the fool, the freak, the failure sambil terus menghindari serangan belati.

Momen paling mengejutkan datang ketika identitas Marge terungkap, Margaret Tozier, ibu dari Richie Tozier di film IT. Pennywise bahkan menunjukkan poster orang hilang dengan wajah Richie versi Finn Wolfhard, menegaskan bahwa makhluk ini mengalami masa lalu, kini, dan masa depan secara bersamaan.

Konsep omnipresensi Pennywise membuka lubang logika yang mengganggu jika ia tahu masa depan, mengapa tidak melenyapkan garis keturunan para Losers? Namun episode ini memilih bergerak cepat, memprioritaskan resolusi emosional ketimbang logika kosmik.

Pengorbanan terbesar datang dari Taniel, yang tewas ditembak militer saat mencoba membantu mengamankan belati. General Shaw pun menemui ajalnya dengan cara ironis, mencoba bernegosiasi dengan Pennywise, hanya untuk dibunuh setelah It berubah menjadi wujud ketakutannya sendiri. Adegan ini memperjelas tema lama IT: rasa takut dan kesombongan manusia sering kali menjadi pintu masuk kehancuran.

Dengan bantuan Hallorann yang mengunci Pennywise dalam realitas Shine sebagai Bob Gray di karnaval, anak-anak akhirnya berhasil menancapkan belati di Deadwood. Pilar-pilar cahaya emas menembus langit, memaksa Pennywise mundur ke sarangnya. Sebuah kemenangan besar meski terasa aneh karena warga Derry lagi-lagi seolah tidak melihat apa pun.

Epilog, Perpisahan, dan Cameo Beverly Marsh

Pasca-pertarungan, Derry tampak damai. Pemakaman Rich menjadi momen reflektif tentang persahabatan dan keberanian. Marge menyampaikan pidato menyentuh tentang bagaimana ikatan singkat bisa berarti seumur hidup.

Hallorann pun melihat roh Rich bersama keluarganya, memberi konfirmasi lembut bahwa cinta tidak benar-benar hilang. Lilly juga berdamai dengan masa lalunya di makam sang ayah, menandai pertumbuhan emosionalnya.

Para dewasa memilih jalan masing-masing. Hallorann meninggalkan Derry menuju Boston lalu London, bekerja di hotel, sebuah foreshadowing halus menuju The Shining. Sementara itu, Hanlon memutuskan bertahan di Derry, membeli peternakan Rose dan membentuk komite rahasia Galloo. Keputusan ini terasa terlalu optimistis jika dibandingkan tragedi keluarga Hanlon di film, namun masih bisa diterima sebagai cerita yang berdiri sendiri.

Puncak fan service hadir di menit akhir, Beverly Marsh cameo. Berlatar Oktober 1988, siklus berikutnya Pennywise dimulai. Di Juniper Hill, kita melihat Beverly versi Sophie Lillis, menghubungkan langsung serial ini dengan IT Chapter One. Kalimat Mrs. Kersh, “No one who dies here ever really dies,” menjadi penutup dingin yang menegaskan kutukan abadi Derry.

Episode 8 IT: Welcome to Derry sukses menjadi final yang ambisius, emosional, dan penuh koneksi semesta IT. Meski beberapa momen terasa terlalu menjelaskan alih-alih menunjukkan, kekuatan karakter, pengorbanan, serta cameo Beverly Marsh memberi kepuasan besar bagi penggemar lama. Winter Fire menegaskan satu hal: Pennywise mungkin mundur, tetapi Derry tak pernah benar-benar bebas. Siklus horor hanya menunggu waktu untuk dimulai kembali.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.