Pro-kontra terhadap fenomena jasa joki di game online selalu menjadi perbincangan panas di komunitas. Jasa joki hampir merata ada di setiap game online populer, seperti Mobile Legends, Honor of Kings, Valorant, Dota 2, bahkan game RPG sekalipun.
Sebagian pihak menganggap jasa ini menguntungkan bagi beberapa pihak. Namun tak sedikit juga yang menganggap jasa joki sebagai hama yang merugikan banyak orang dalam sebuah ekosistem game online.
Mana yang benar di antara kedua kubu yang saling berseberangan ini? Mari kita bahas fenomena jasa joki game online ini lebih mendalam!

Joki di game online adalah orang atau pihak yang memberikan jasa bermain game dengan tujuan meningkatkan tier atau rank konsumen ke level yang lebih tinggi. Selain itu, jasa joki juga dapat diartikan sebagai orang yang memiliki skill permainan di atas rata-rata, kemudian menyediakan jasa bagi pemain tier rendah untuk naik ke level lebih tinggi tanpa harus memainkan game-nya.
Dalam hal ini, sang konsumen akan diuntungkan dari segi waktu, effort, dan kebanggaan tersendiri mencapai rank tinggi. Sedangkan penyedia jasa akan menerima imbalan dari setiap pencapaian yang ia hasilkan terhadap akun konsumen (tergantung kesepakatan kedua pihak).
Industri jasa joki sendiri terus tumbuh dari tahun ke tahun. Di Indonesia, Mobile Legends menjadi salah satu game dengan permintaan joki paling banyak dengan harga mulai dari Rp 4.000 (rank Warrior) hingga Rp 20.000 (rank Mythic+) per bintang.
Apabila dihubungkan dengan teori ekonomi supply and demand, maka penyebab maraknya jasa joki di game online dapat diakibatkan oleh adanya permintaan dan penawaran antara produsen dan konsumen.
Jika kita tarik beberapa hal yang biasanya menjadi alasan seseorang memesan layanan joki adalah:
Hampir semua game secara resmi melarang joki di game mereka. Bahkan, tak jarang yang memberikan pernyataan khusus terkait joki hingga memberikan hukuman berupa ban permanen terhadap player yang ketahuan melanggar aturan.

Moonton secara tegas melarang jasa joki di Mobile Legends. Dalam pengumuman keamanannya, Mobile Legends memberikan hukuman berupa pembatasan Chat atau ban akun selama 7 - 30 hari bagi cheater dan joki.
Riot Games memperingatkan pemainnya untuk tidak membagikan akun Riot ke player lain. Joki rank, jual-beli akun, akun bersama, semua kegiatan tersebut dianggap melanggar Ketentuan Penggunaan.
Selain risiko terkena larangan atau ban permanen, berbagi akun bisa menyebabkan pemulihan akun jadi lebih sulit. Hanya pemain yang boleh mengakses akun Riot, dan hanya boleh melalui alamat email pribadi.

Honor of Kings dalam halaman melarang penggunanya untuk menjual, menyewakan, membagikan, atau menyediakan akses ke akun permainan kepada orang lain. Honor of Kings memiliki segala hak hukum atas penggunaan tanpa izin.
Tak hanya game di atas, masih banyak game-game populer dan kompetitif lainnya yang melarang keras joki di game mereka.
Apa saja dampak buruk yang dihasilkan oleh jasa joki?
Penghasilan penjoki game cukup bervariasi, tergantung kepada apakah game yang dikuasai mereka populer, pengalaman, kemampuan, serta kepercayaan konsumen terhadap layanan mereka.
Rata-rata penjoki bisa mendapatkan penghasilan antara Rp 4.000 per bintang untuk rank paling rendah ditaksir memiliki penghasilan belasan juta rupiah. Joki berpengalaman yang dipercaya banyak konsumen bisa mendapatkan lebih besar.
Sebelum fenomena jasa joki dinormalisasi seperti saat ini, kehadiran jasa ini justru mendapatkan cibiran dari komunitas. Pasalnya, hasil yang didapatkan tidaklah usaha dari pemilik akun, melainkan orang lain yang memang memiliki skill dan pengalaman lebih.
Selama ini jasa joki dianggap sebagai hama yang merusak ekosistem dalam game. Kalaupun ada pihak yang diuntungkan dari praktik joki ini adalah penyedia layanan joki itu sendiri.
Nyatanya jasa joki game online makin kesini semakin marak dan terang-terangan. Para publisher game online pun menyadari hal tersebut. Namun sebagian dari mereka memilih untuk membiarkan praktik ini berlangsung, mengingat banyaknya jumlah peminat dan penyedia jasa joki yang secara tidak langsung turut membantu keberlangsungan dari game itu sendiri.
Tapi perlu diingat, ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka itu menjadi resiko dari pihak yang bersangkutan. Pihak publisher tidak bisa disalahkan dalam kasus ini.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.