The Blood of the Dawnwalker: RPG Baru Rebel Wolves dengan Nuansa Vampir Gelap

The Blood of the Dawnwalker: RPG Baru Rebel Wolves dengan Nuansa Vampir Gelap

Games
07 September 2025
16 views

The Blood of the Dawnwalker: RPG Gelap dari Rebel Wolves

Rebel Wolves, studio yang didirikan oleh Konrad Tomaszkiewicz (sutradara The Witcher 3), akhirnya siap meluncurkan game perdana mereka tahun depan: The Blood of the Dawnwalker. Dari sekilas tampilan, game ini terasa seperti pewaris spiritual The Witcher, dengan nuansa abad pertengahan Eropa yang kelam, pedang, sihir, dan makhluk horor yang menanti untuk diburu.

Pemain akan berperan sebagai Coen, seorang Dawnwalker: manusia di siang hari, vampir di malam hari. Dunia game ini memperkenalkan konsep baru bernama Vrakhiri—vampir yang memanfaatkan wabah Black Death untuk mengendalikan manusia. Mereka menawarkan “penyembuhan” sebagai imbalan darah, menjadikan cerita game penuh dilema moral antara kemanusiaan dan kegelapan.

Gameplay Dua Dunia: Siang dan Malam

Gameplay menekankan dua sisi waktu yang berbeda. Malam hari penuh aksi: Coen bisa melompat dinding, menggunakan shadow step, dan memanfaatkan kekuatan vampir untuk bertarung atau menyelinap. Sementara siang hari, suasana berubah total. Kota tampak hidup dengan warga, peziarah, hingga ritual baptisan darah yang dijalankan vampir untuk menipu masyarakat.

Sistem pertarungan disebut adaptive flow—perpaduan aksi real-time dengan elemen turn-based. Pemain bisa memperlambat waktu untuk menyusun strategi, menggunakan auto-block agar lebih santai, atau memilih duel presisi untuk tantangan ekstra. Tingkat kesulitan juga fleksibel, dari story mode hingga hardcore.

Demo Gamescom dan Kisah yang Mencekam

Demo di Gamescom sempat menampilkan misi mencari pedang legendaris Saint Mihai. Pemain bisa memilih jalur siang atau malam, menghadapi vampir tua, menyelinap ke ruang bawah tanah, atau menggali informasi lewat percakapan dengan NPC. Yang paling seram, Coen bahkan bisa memakai necromancy untuk berbicara dengan mayat segar demi petunjuk tambahan.

Akhir demo menghadirkan twist besar: Saint Mihai ternyata juga seorang Dawnwalker. Pertarungan brutal melawan mayat hidup berujung pada kenyataan pahit—pedang legendaris sudah hancur. Perjalanan Coen pun baru dimulai, menuntunnya pada pencarian senjata baru dan jawaban atas kutukan vampir.

Dengan visual detail, dunia gothic yang imersif, dan narasi penuh pilihan moral, The Blood of the Dawnwalker jelas menjadi salah satu RPG paling ditunggu rilisnya pada tahun depan.