Kadang, rasa kangen itu muncul cuma dari dua hal: musik chiptune yang nyangkut di kepala, dan refleks jempol saat tombol lompat ditekan. Di situlah serunya Game Platformer. Genre ini kelihatannya sederhana, lari, lompat, menghindar, tapi justru karena sederhana itu, setiap level terasa seperti teka-teki ritme. Kamu belajar timing, hafal pola musuh, lalu menang karena kebiasaan dan insting yang pelan-pelan terbentuk.
Buat kamu yang tumbuh bareng konsol jadul atau rental game, daftar ini bakal memanggil pulang memori-memori manis: layar CRT, stik yang agak seret, sampai momen sekali lagi yang keterusan. Ini 10 Game Platformer terbaik yang masih enak dimainkan, sekaligus penuh nostalgia.

Kalau ada satu judul yang sering jadi gerbang masuk Game Platformer, itu ya Super Mario Bros.. Di sini kamu mengendalikan Mario dengan aturan main yang jelas: bergerak ke kanan, lompat presisi, dan baca ancaman dari musuh serta jurang. Menariknya, desain stage pertamanya sudah seperti tutorial diam-diam, kamu belajar soal momentum, jarak lompatan, dan bahaya Goomba tanpa perlu teks panjang.
Nostalgia Super Mario Bros. terasa kuat karena semuanya ikonik: suara koin, power-up jamur, sampai sensasi ngegas saat kamu sudah hafal jalur terbaik. Ini tipe platformer yang bikin kamu merasa jago bukan karena grinding, tapi karena makin peka.
Berbeda dari ritme hati-hati ala Mario, Sonic the Hedgehog menawarkan speed. Kamu mengendalikan Sonic yang bisa melesat, memantul lewat loop, lalu mengumpulkan ring sambil menjaga tempo. Tapi jangan salah: game ini bukan cuma soal cepat. Ada banyak momen ketika kamu harus mengerem, membaca pattern, dan menghindari hukuman jatuh ke jebakan.
Daya nostalgia Sonic juga datang dari musiknya yang nempel dan visual side-scrolling yang ceria tapi tegang. Cocok buat kamu yang suka Game Platformer dengan energi tinggi dan flow yang bikin ketagihan.
Untuk kamu yang rindu tantangan keras tapi adil, Mega Man 2 adalah paket lengkap. Kamu bermain sebagai Mega Man dan memilih urutan boss sesuka hati, sebuah kebebasan yang terasa maju untuk masanya. Setiap stage punya identitas: musuh unik, jebakan yang minta timing, dan musik yang bikin kamu semangat walau berkali-kali tumbang.
Yang bikin nostalgia, bukan cuma sulitnya. Tapi momen ketika kamu akhirnya paham kelemahan boss, mendapatkan senjata baru, dan merasa seperti baru naik kelas sebagai pemain platformer.
Di era 16-bit, Donkey Kong Country sempat bikin banyak orang melongo karena tampilannya terasa wah. Kamu mengendalikan Donkey Kong dan Diddy Kong melewati hutan, gua, sampai tambang, dengan gerak yang responsif dan variasi set piece yang seru.
Nostalgia game ini kuat karena kombinasi atmosfer dan tempo: kadang santai mengumpulkan item, kadang tegang mengejar kereta tambang. Buat kamu, ini contoh Game Platformer yang bukan cuma mengandalkan lompat, tapi juga mood, musik dan latar seakan ngasih rasa petualangan yang hangat.

Kalau kamu suka Game Platformer yang lebih eksploratif, Castlevania: Symphony of the Night adalah legenda. Kamu mengendalikan Alucard menjelajahi kastel dengan peta yang saling terhubung. Genre yang sering disebut Metroidvania ini membuat kamu bolak-balik area lama setelah membuka kemampuan baru, jadi progression terasa organik.
Nostalgianya datang dari nuansa gotik, musik yang elegan, dan kepuasan saat menemukan jalur rahasia. Ini bukan sekadar lari-lompat; ini platformer yang mengajak kamu tersesat dengan cara yang menyenangkan.
Di zamannya, Prince of Persia terlihat beda karena animasinya terasa lebih realistis. Kamu mengendalikan seorang pangeran tanpa nama, menyusuri ruang bawah tanah, memecahkan rintangan, dan bertarung dengan pedang. Game ini sering disebut cinematic platformer karena fokusnya pada gerak tubuh, timing, dan ketegangan suasana.
Nostalgia Prince of Persia biasanya bukan yang rame-rame, tapi yang sunyi: langkah pelan, lompatan yang harus dihitung, dan rasa deg-degan saat jebakan muncul. Buat kamu yang suka Game Platformer bernuansa dramatis, judul ini tetap punya pesona.
Rayman menawarkan dunia yang unik: karakter tanpa lengan, warna-warna cerah, dan level design yang kadang manis, kadang menyebalkan (dalam arti menantang). Kamu bakal sering merasa hampir berhasil lalu jatuh di detik terakhir, cocok buat kamu yang suka platformer dengan disiplin timing.
Nostalgia Rayman datang dari identitas visual yang kuat dan variasi tantangan. Rasanya seperti menonton kartun interaktif, tapi tetap bikin telapak tangan berkeringat kalau sudah masuk bagian sulit.
Ketika banyak Game Platformer 3D masih mencari bentuk, Crash Bandicoot datang dengan pendekatan yang lebih terarah. Kamu mengendalikan Crash melewati jalur linear, menghindari jurang, memecahkan peti, dan mengejar permata tersembunyi. Karena kamera sering menghadap ke depan atau ke belakang, tantangannya jadi unik: persepsi jarak lompat bisa bikin kamu panik.
Nostalgianya kuat banget karena formatnya gampang diingat, satu level seperti rintangan beruntun. Buat kamu, sensasi menghancurkan peti dan mendengar efek suaranya itu seperti terapi kecil.
Kalau kamu kangen era eksplorasi 3D platformer yang penuh koleksi item, Banjo-Kazooie adalah salah satu yang paling hangat. Kamu mengendalikan duo Banjo dan Kazooie dengan gerakan yang variatif: loncat tinggi, menyeruduk, sampai kombinasi skill yang terbuka pelan-pelan.
Nostalgia muncul dari dunia yang ramah: musik ceria, karakter lucu seperti Gruntilda, dan rasa penasaran setiap kali kamu melihat pintu yang belum bisa dibuka. Ini tipe Game Platformer yang bikin kamu betah sekadar keliling tanpa buru-buru tamat.

Terakhir, ada Kirby’s Adventure yang sering jadi comfort game. Kamu mengendalikan Kirby dan fitur ikoniknya: menelan musuh untuk meniru kemampuan, sering disebut Copy Ability. Hasilnya, gameplay terasa variatif tanpa membuat kamu kewalahan.
Nostalgia Kirby terasa lembut: visualnya ramah, musiknya menenangkan, tapi tetap ada tantangan kalau kamu mengejar 100% completion. Buat kamu yang ingin Game Platformer yang fun dan tidak terlalu menghukum, ini pilihan yang pas.
Pada akhirnya, Game Platformer itu seperti bahasa universal: siapa pun bisa paham konsep lompat dan menghindar, tapi hanya kamu yang bisa merasakan nostalgia personalnya, warna layar, suara menu, dan frustrasi kecil yang justru bikin kangen. Dari Super Mario Bros. sampai Banjo-Kazooie, semuanya membuktikan kalau desain yang solid tidak cepat basi.
Kalau kamu mau mulai dari yang paling mudah dicerna, coba Kirby’s Adventure atau Super Mario Bros.. Kalau kamu ingin yang lebih menantang, Mega Man 2 dan Rayman siap menguji fokus. Dan kalau kamu pengin eksplorasi panjang yang rewarding, Castlevania: Symphony of the Night bisa jadi rumah nostalgia baru buat kamu.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.