ONIC Pertiwi Gugur MWI 2025, 3 Pelajaran yang Harus Diambil

ONIC Pertiwi Gugur MWI 2025, 3 Pelajaran yang Harus Diambil

Mobile Legends
18 July 2025
7 views

ONIC Pertiwi gugur MWI 2025

ONIC Pertiwi gugur MWI 2025 jadi kenyataan pahit yang harus diterima penggemar MLBB Tanah Air. Setelah mencatat dua kemenangan penting di fase grup atas Dreammax Girls dan FUT Esports, langkah mereka terhenti secara mengejutkan di perempat final. Mereka takluk dari tim debutan asal Myanmar, Terror Queens, yang ternyata punya kombinasi pemain mengejutkan: Ruii, jungler asal Indonesia, dan LunaLyn, Mid Laner veteran yang pernah mencicipi scene MLBB Indonesia.

Hasil ini tentu jadi evaluasi besar bagi ONIC Pertiwi. Bukan hanya karena lawan yang mengalahkan mereka berasal dari region non-unggulan, tapi juga karena ekspektasi yang tinggi setelah performa apik di fase grup. Banyak pihak mengira ONIC Pertiwi bisa setidaknya mencapai semifinal, atau bahkan mengulang kejayaan seperti yang pernah diraih Bigetron Era dan GPX Basreng di edisi sebelumnya.

Kekalahan ini menyakitkan, namun juga membuka mata. ONIC Pertiwi adalah tim muda dengan potensi besar, namun mereka menghadapi ujian nyata di panggung global. Dari hasil ini, ada pelajaran penting yang harus diambil demi pertumbuhan dan kemajuan mereka sebagai tim MLBB wanita Indonesia yang menjanjikan.

Berikut adalah tiga pelajaran penting setelah ONIC Pertiwi gugur MWI 2025.

3 Pelajaran Setelah ONIC Pertiwi Gugur MWI 2025

ONIC Pertiwi gugur MWI 2025

1. Pengalaman Pertama di Internasional

Salah satu faktor terbesar dari hasil ONIC Pertiwi gugur MWI adalah pengalaman. Turnamen MWI 2025 merupakan ajang internasional pertama mereka sebagai tim. Meski sudah cukup kuat di dalam negeri, atmosfer kompetisi global punya tekanan yang sangat berbeda. Stage besar, spotlight dunia, dan ekspektasi tinggi bisa jadi beban tersendiri bagi para pemain muda.

Pemain seperti Xev (Jungler), Livi (Mid Lane), dan Y1ppy (Gold Lane) punya potensi besar secara mekanik. Namun, belum pernahnya mereka mencicipi ketatnya pertandingan global membuat mereka tampak sedikit gugup ketika menghadapi situasi di bawah tekanan. Ini terlihat jelas ketika mereka mulai tertinggal dari Terror Queens, yang bermain lepas dan lebih percaya diri.

Dengan pengalaman ini, ONIC Pertiwi akan belajar bahwa tidak cukup hanya menjadi kuat secara mekanik. Mental, komunikasi, dan kesiapan menghadapi tekanan adalah pilar lain yang tak kalah penting untuk dibentuk dari sekarang.

2. Lebih Mempersiapkan dan Eksplor Kekuatan Tim Lawan

Terror Queens mungkin terdengar seperti nama baru, tapi isi roster mereka bukan pemain sembarangan. Ruii, jungler asal Indonesia, adalah nama yang akrab bagi para pengamat kompetitif MLBB, sementara LunaLyn adalah Mid Laner veteran yang pernah tampil di scene wanita Indonesia. Keduanya menjadi kunci kejutannya tim Myanmar ini.

Sayangnya, ONIC Pertiwi seperti kurang melakukan riset mendalam terhadap kekuatan lawan. Mereka terlalu fokus pada performa sendiri dan tidak siap dengan rotasi cepat Ruii dan set-up objektif dari LunaLyn. Ini menunjukkan betapa pentingnya mempersiapkan diri terhadap semua kemungkinan, termasuk kekuatan lawan yang tidak terlalu dikenal publik.

Ke depannya, ONIC Pertiwi perlu memiliki sistem analisis yang lebih tajam. Mengandalkan pelatih dan analis untuk membaca kecenderungan musuh bisa jadi alat penting untuk menghindari kejutan seperti yang dialami di perempat final MWI 2025 ini.

3. Lebih Fleksibel dalam Draft

Kekakuan dalam drafting menjadi salah satu titik lemah yang tampak jelas ketika ONIC Pertiwi menghadapi Terror Queens. Dalam situasi di mana lawan mulai menunjukkan pola permainan agresif dan kontrol objektif yang disiplin, ONIC Pertiwi terlihat tetap memaksakan gaya bermain mereka tanpa mencoba beradaptasi lewat draft.

Navillera (EXP) dan Pou (Roam) sebetulnya punya potensi untuk memainkan role yang lebih fleksibel. Namun, mereka cenderung diberikan hero comfort yang tidak bisa mengimbangi tempo lawan. Draft seperti ini bisa jadi bumerang, terutama ketika menghadapi tim dengan strategi cepat dan kontrol map ketat seperti Terror Queens.

Fleksibilitas dalam draft adalah aspek penting di scene kompetitif modern. ONIC Pertiwi harus belajar untuk tidak terpaku pada hero comfort saja, tapi juga memikirkan win condition jangka panjang dalam satu game, serta antisipasi strategi unik lawan.

ONIC Pertiwi gugur MWI memang menyakitkan, tapi harus menjadi bahan bakar untuk bangkit. Sebagai tim muda yang penuh potensi, mereka baru saja menjalani ujian pertamanya di panggung global. Ada rasa kecewa, namun lebih besar lagi ruang untuk berkembang.

Turnamen internasional pertama selalu jadi tolok ukur. Dan dengan pembelajaran dari MWI 2025, ONIC Pertiwi bisa menata ulang rencana jangka panjang mereka. Dengan eksplorasi yang lebih dalam, analisis lawan yang lebih matang, serta drafting yang fleksibel, mereka bisa jadi kekuatan besar MLBB wanita di masa depan.

Evaluasi dan pembelajaran ini bukan untuk merendahkan, tapi justru jadi langkah awal untuk mencapai puncak. ONIC Pertiwi gugur MWI 2025, tapi mereka belum selesai. Masa depan masih panjang—dan mereka punya semua bekal untuk kembali lebih kuat.

Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.