Hasil mengejutkan datang dari pekan terakhir MPL ID Season 16. RRQ Gagal Playoff setelah gagal mengamankan kemenangan 2-0 atas NaVi di laga penentuan. Padahal, kemenangan bersih dengan skor 2-0 adalah satu-satunya cara bagi RRQ untuk memastikan tempat di babak playoff. Sayangnya, meski sempat unggul 1-0 di game pertama, NaVi berhasil mencuri kemenangan di game kedua dan menggagalkan semua harapan RRQ Nation di momen paling krusial musim ini.
Situasi RRQ Gagal Playoff sebenarnya sudah mulai terlihat sejak beberapa pekan terakhir. Inkonsistensi performa, perubahan strategi, serta rotasi pemain yang tidak stabil membuat tim kesulitan menemukan ritme terbaiknya.
Walau sempat menunjukkan perbaikan di Week 9, peluang RRQ benar-benar sirna setelah NaVi mencuri satu kemenangan penting di pertandingan pamungkas tersebut. Hasil 1-1 membuat RRQ gagal menembus enam besar klasemen dan harus mengakhiri musim lebih cepat dari biasanya.
Skenario ini jelas menjadi kejutan besar bagi seluruh komunitas MLBB Indonesia. RRQ Gagal Playoff bukanlah hal yang bisa dibayangkan oleh banyak penggemar, mengingat status mereka sebagai tim dengan sejarah dan reputasi paling besar di MPL. Bahkan, beberapa analis menyebut musim ini sebagai “musim paling berat” bagi RRQ, di mana mereka harus menghadapi era transisi dari roster lama ke generasi baru.
Sutsujin yang dimainkan sebagai jungler utama di laga hidup-mati melawan NaVi sebenarnya tampil luar biasa di game pertama. RRQ sempat mendominasi penuh dan menutup permainan dengan gaya meyakinkan. Namun, di game kedua, NaVi tampil jauh lebih siap dan disiplin. Meskipun RRQ sempat unggul di early game, mereka gagal menutup pertandingan di momen penting. NaVi berhasil membalikkan keadaan lewat teamfight besar di area Lord, mencuri kemenangan, dan memastikan RRQ Gagal Playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah MPL Indonesia.
Dengan hasil ini, RRQ Gagal Playoff untuk pertama kalinya dalam sejarah panjang MPL Indonesia. Sejak musim pertama, RRQ selalu menjadi salah satu tim yang konsisten melangkah ke babak playoff, bahkan sering kali menjadi langganan top 4 atau finalis. Fakta bahwa mereka harus tersingkir lebih awal di Season 16 menjadi catatan sejarah baru yang akan diingat oleh seluruh penggemar MLBB di Tanah Air.
Kekalahan dari NaVi bukan hanya soal hasil, tapi juga tentang simbol perubahan era di MPL ID. Tim-tim baru kini mulai menunjukkan taring mereka, sementara para raksasa seperti RRQ harus berbenah besar-besaran untuk bisa kembali kompetitif di musim mendatang. Banyak yang menilai bahwa RRQ Gagal Playoff bisa menjadi momentum penting untuk restrukturisasi tim dan arah strategi ke depan.
Meskipun gagal, performa individu beberapa pemain tetap mendapat apresiasi tinggi. Idok, Toyy, dan Dyrennn menunjukkan semangat bertarung yang luar biasa di tengah tekanan besar. Namun, hasil akhir tetap tak bisa dihindari. Para pemain pun tampak emosional setelah pertandingan usai, menyadari bahwa musim ini menjadi titik paling kelam dalam sejarah perjalanan RRQ di MPL.
Kini, RRQ Gagal Playoff menjadi bahan refleksi besar bagi manajemen dan pelatih untuk membangun kembali kejayaan Sang Raja. Apakah ini akhir dari dominasi RRQ di MPL, atau justru awal dari kebangkitan baru? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal pasti—momen RRQ gagal lolos playoff setelah hanya butuh satu game lagi untuk menang 2-0 akan selalu dikenang sebagai babak paling dramatis dalam sejarah MPL ID Season 16.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.