ONIC Hadapi Krisis di FFWS SEA 2025 Fall, Afm Bawa Solusi Jitu!

ONIC Hadapi Krisis di FFWS SEA 2025 Fall, Afm Bawa Solusi Jitu!

Free Fire
27 August 2025
8 views

Kompetisi Free Fire World Series (FFWS) SEA 2025 Fall telah berjalan selama hampir dua pekan di mana semua tim berusaha untuk mendapatkan hasil terbaik demi merebut tiket ke Grand Final. Selama dua pekan berjalan, begitu banyak kejutan hadir di FFWS SEA 2025 Fall dengan RRQ Kazu sebagai tim perwakilan Indonesia masih menjadi tim yang menguasai puncak klasemen sementara ini.

Namun, sayangnya meski memang beberapa tim Indonesia mendapatkan hasil yang cukup baik, faktanya ada tim-tim yang masih cukup kesulitan dan masih berjuang untuk mendapatkan performa yang maksimal. Salah satunya adalah ONIC, selaku tim yang menjadi juara FFWS SEA 2025 Spring. Membawa kekuatan baru, roster ONIC di FFWS SEA 2025 Fall masih cukup kesulitan untuk memaksimalkan performa.

Hal ini menjadi sorotan sang pelatih, Ahmad Fadly “AFM” Masturoh. AFM mengakui ada beberapa hal yang mempengaruhi bagaimana performa mereka sejauh ini. Termasuk faktor internal dan eksternal yang tentunya berdampak secara langsung. Apa yang menjadi masalah ONIC di FFWS SEA 2025 Fall? Bagaimana cara ONIC untuk menghadapi krisis yang saat ini mereka hadapi di musim kompetisi yang baru?

Jika tidak ditangani dengan segera, bukan tidak mungkin ONIC lagi dan lagi gagal di musim kompetisi Fall usai tahun lalu mereka gagal melangkah ke Grand Final. Tentunya  ini perlu langkah cepat dan evaluasi mendalam mengenai bagaimana cara untuk mengatasi krisis yang saat ini dihadapi oleh ONIC. Penasaran dengan seperti apa respons AFM selaku pelatih menanggapi krisis ONIC di FFWS SEA 2025 Fall saat ini? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Solusi Coach Afm Selaku Pelatih ONIC Hadapi Krisis di FFWS SEA 2025 Fall

ONIC - FFWS SEA 2025 Fall

Dalam interview media bersama Garena Indonesia pada Selasa, 26 Agustus 2025 AFM selaku pelatih ONIC menanggapi pertanyaan dari Dunia Games mengenai apa yang menjadi masalah atau kesulitan mereka dengan roster baru di FFWS SEA 2025 Fall. Sebagai pelatih, AFM pun menyatakan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi performa mereka di fase liga sejauh ini hingga pekan kedua berakhir.

Namun, AFM menyoroti bahwa masalah yang dihadapi oleh ONIC saat ini adalah tentang cara mengambil keputusan atau decision making di dalam permainan yang belum bagus. Menurut AFM, para pemain masih ragu-ragu dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang belum matang menjadi masalah bagi mereka. AFM pun menjanjikan sebuah gebrakan sebagai solusi atas masalah tersebut. 

Sebenarnya kalau kita bicara faktor-faktornya (ada) banyak, apalagi di fase liga bahkan sebelum saya masuk ONIC pun, ONIC sudah sering struggle, bukan? Di fase liga. Tapi pada dasarnya ada banyak faktor, kalau kita bicara in-game ada faktor drop zone, faktor rotasi, respect dan sebagainya,” ucap Afm.

Cuma kalau konteks kecilnya yang harus kita bahas, di season ini saja. Menurut saya lebih ke arah adaptif karena saya berani memasukkan dua pemain dari komunitas. Baru satu yang kelihatan bermain, si Putra. Lebih ke arah (cara) adaptif mereka sendiri satu sisi, sisi lainnya lebih ke arah (pengambilan) keputusan-keputusan yang sering diambil sama ONIC yang masih berantakan. Dengan data yang kita kumpulkan, ONIC sering rata di 7 menit ke atas, tidak jarang rata 5 di menit awal,” ujar Afm menambahkan.

Itu faktor-faktornya lebih ke arah (pengambilan) keputusan yang menurut saya masih ragu-ragu pun masih belum matang (belum) ketemu polanya bagaimana. Untuk itu saya coba evaluasi apa yang salah dan bagaimana jalan keluarnya? Jadi, nanti kita ada gebrakan untuk masalah-masalah seperti itu tunggu saja semoga hasilnya lebih bagus daripada sebelumnya,” tuturnya.

AFM menyatakan bahwa berkaca dari kompetisi sebelumnya, ONIC sudah pernah menghadapi masalah performa seperti ini. Dan setelah dievaluasi, hasilnya bisa lebih baik tentunya AFM berharap hal serupa bisa terjadi di musim ini. Menambahi jawaban AFM, Adam sebagai pemain juga menyatakan bahwa masalah ONIC terletak pada pengambilan keputusan atau decision making di mana mereka kerap mendapati hasil yang kurang baik ketika bertanding di match day tertentu.

Soalnya kalau kita berkaca mulai dari (FFWS) pre-season, Spring di fase liga ONIC memang aur-auran terus, begitu. Cuma Alhamdulillah setelah kami evaluasi selalu menunjukkan angka yang lebih baik. Semoga setelah evaluasi ini, angkanya lebih bagus lagi, seperti itu kurang lebih,” jelas AFM.

Mungkin dari (pengambilan) keputusan juga, soalnya kami tidak pernah kalah kalau sedang bertempur. Karena (pengambilan) keputusan yang salah jadinya kami kalah dengan cara yang kurang baik,” ucap Adam menambahkan.

Terkait solusi atas masalah ONIC di FFWS SEA 2025 Fall saat ini, AFM menyatakan bahwa timnya sudah membutuhkan sosok pemain berpengalaman yang bisa menjadi In-Game Leader (IGL) yang bisa memberi dampak besar dan membantu AFM sebagai pelatih untuk meningkatkan performa tim. Menurut AFM, terjadi perombakan roster yang kurang sempurna dikarenakan keterbatasan waktu.

Walau begitu, ia mengatakan bahwa jika dua pemain baru yang ia bawa belum memberi dampak yang signifikan terhadap performa tim maka AFM akan membawa pemain yang lebih berpengalaman untuk bisa meningkatkan performa tim agar hasil di pekan selanjutnya bisa membawa ONIC menuju posisi yang lebih baik. AFM mengakui bahwa seperti itu rencana awal yang ia bawa di musim ini.

Sebenarnya kalau itu sudah (menjadi) wacana saya dari awal tahun di mana kami membutuhkan sosok kapten yang punya wawasan. Karena di ONIC sendiri awalnya kami tetapkan CRIME sebagai kapten cuma menurut kami dari hasil evaluasi masih kurang. Terus, kami tetapkan Xyroo, sampai di (FFWS) SEA lumayan bagus cuma di EWC kemarin terkendala. Untuk itu saya kemarin sedang melakukan trial beberapa pemain yang akan kami masukkan di bursa transfer ini,” ungkap AFM.

Kan kemarin (terkendala) keterbatasan waktu, setelah EWC itu kami langsung lock roster. Jadi saya tidak ada waktu untuk trial. Kami ada (terkendala) masalah administrasi, jadi kebanyakan pemain yang berpengalaman masih dikontrak dan yang tidak berpengalaman banyak dari komunitas. Pun ada pemain berpengalaman yang tidak di bawah kontrak adalah pemain-pemain yang sudah tidak terpakai,

Kami kemarin sudah merencanakan di awal, kalau misalnya di fase dua pekan pertama ini para pemain komunitas yang kami masukkan kurang adaptif, kami sudah merencanakan untuk memasukan pemain berpengalaman di transfer window-nya seperti itu. Itu rencana awal ONIC sebenarnya,” pungkasnya.


Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.