Ajang tahunan paling bergengsi di industri game, The Game Awards 2025, resmi dijadwalkan berlangsung pada 11 Desember 2025. Tahun ini, persaingan kategori Game of the Year (GOTY) dipastikan berlangsung ketat dan tidak bisa diprediksi seperti biasanya.
Pasalnya, Grand Theft Auto 6 yang sebelumnya digadang-gadang akan mendominasi ajang ini, justru ditunda perilisannya hingga 2026. Artinya, peluang terbuka lebar bagi berbagai judul baru yang berhasil mencuri perhatian gamer dan kritikus sepanjang tahun 2025.
Dengan absennya GTA 6, banyak pengamat menyebut bahwa tahun ini adalah tahun paling tidak terduga dalam sejarah The Game Awards. Sistem voting acara ini sendiri melibatkan jurnalis dan media game internasional dari berbagai negara, sementara 10% suara berasal langsung dari penggemar.
Secara umum, ada beberapa indikator penting untuk menentukan pemenang: rating Metacritic di atas 90, genre RPG atau action-adventure dengan unsur naratif kuat, serta penerimaan positif baik dari pemain maupun kritikus. Game indie dan multiplayer biasanya lebih sulit menembus nominasi utama dibandingkan dengan game AAA berbasis naratif tunggal.
Berdasarkan indikator tersebut, berikut adalah enam kandidat terkuat yang diprediksi akan bersaing memperebutkan gelar Game of the Year 2025.
1. Clair Obscur: Expedition 33
Game debut dari Sandfall Interactive ini menjadi kejutan besar di tahun 2025. Dengan visual memukau, narasi emosional, dan performa karakter yang kuat, Clair Obscur: Expedition 33 menjadi kandidat paling berpeluang untuk membawa pulang trofi GOTY.
Dikembangkan oleh tim yang relatif kecil, game ini menawarkan perpaduan sempurna antara gameplay turn-based yang elegan dan storytelling sinematik. Kritikus memuji kedalaman temanya yang filosofis dan atmosfer yang megah, sesuatu yang membuatnya dianggap sebagai penerus spiritual dari Metaphor: ReFantazio.
2. Hades 2
Setelah keluar dari Early Access pada September 2025, Hades 2 langsung mendapat rating 94 di Metacritic dan 93 di OpenCritic. Sekuel besutan Supergiant Games ini mempertahankan kualitas roguelike cepat dan stylish dengan karakter utama Melinoe yang karismatik.
Game pertamanya memenangkan banyak penghargaan GOTY pada 2020, tetapi “dikalahkan” oleh The Last of Us Part II di The Game Awards, sebuah keputusan yang masih menuai perdebatan. Tahun ini, beberapa juri diyakini ingin “menebus kesalahan” dengan memberikan pengakuan penuh pada Hades 2.
3. Hollow Knight: Silksong
Setelah penantian panjang selama bertahun-tahun, Hollow Knight: Silksong akhirnya rilis dan langsung meledak. Game besutan Team Cherry ini melanjutkan warisan Hollow Knight dengan desain dunia yang kompleks, aksi platforming intens, dan atmosfer misterius yang khas.
Rilisnya menjadi momen besar yang mendominasi percakapan di komunitas gamer selama berminggu-minggu. Banyak yang menilai Silksong layak menjadi pemenang GOTY, terutama karena game pertamanya dulu kurang mendapat pengakuan di ajang yang sama.
4. Death Stranding 2: On the Beach
Hideo Kojima kembali dengan sekuel dari game paling unik di generasinya. Death Stranding 2: On the Beach diklaim lebih besar, lebih emosional, dan lebih mudah diakses dibanding pendahulunya. Visual spektakuler, penceritaan ambisius, serta tema kemanusiaan menjadikannya salah satu kandidat kuat dari kubu Sony.
Kritikus menyebutnya “sebuah epik sci-fi yang tak tertandingi” dan dengan dukungan Sony Interactive Entertainment, peluangnya sangat besar.
5. Donkey Kong Bananza
Nintendo kembali membawa Donkey Kong ke garis depan dengan Donkey Kong Bananza, platformer eksplosif yang berhasil memadukan gameplay destruktif dan elemen petualangan baru. Dengan rating 90+ di Metacritic, game ini menjadi salah satu rilisan Nintendo terbaik dalam dekade terakhir.
Selain nostalgia, Bananza juga menghadirkan Pauline sebagai karakter pendamping yang menambah dinamika gameplay. Keberhasilan ini menjadikannya kandidat kuat untuk kategori Best Family Game sekaligus penantang GOTY.
6. Split Fiction
Studio Hazelight kembali setelah kesuksesan It Takes Two dengan proyek baru bertajuk Split Fiction. Game co-op berbasis naratif ini memadukan dunia nyata dan realitas virtual dalam kisah dua penulis yang terjebak di dunia digital ciptaan mereka sendiri.
Kritikus menilai game ini sangat kreatif, dengan desain puzzle dan mekanik kerja sama yang mengagumkan. Dengan rating 90+ di berbagai situs, Split Fiction menjadi salah satu pesaing yang paling konsisten.
Beberapa game juga patut diawasi sebagai wild card yang bisa saja menembus nominasi terakhir:
Jika mengikuti pola The Game Awards selama beberapa tahun terakhir, pemenang biasanya adalah game yang memadukan narasi emosional, inovasi teknis, dan daya tarik mainstream. Berdasarkan kriteria itu, Clair Obscur: Expedition 33 tampak memiliki formula paling lengkap untuk menang.
Namun, Hades 2 dan Silksong jelas tidak bisa diremehkan, dua game indie yang mampu menyaingi produksi AAA dengan kualitas luar biasa. Sementara itu, Death Stranding 2 bisa menjadi pilihan “prestisius” bagi juri yang ingin mengapresiasi visi Kojima sebagai auteur.
Tanpa GTA 6, panggung GOTY 2025 terasa lebih terbuka dan menarik dari sebelumnya. Apapun hasilnya nanti, The Game Awards 2025 tampaknya akan menjadi malam yang penuh kejutan dan menjadi bukti bahwa kreativitas dan keberanian eksperimental masih menjadi inti dari dunia game modern.
Jangan ketinggalan informasi penting mengenai game AAA hanya di Dunia Games. Klik di sini untuk informasi terbarunya ya.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Games.