Kompetisi King Pro League (KPL) Honor of Kings di China merupakan salah satu kompetisi esports terbesar di dunia. Hadir dengan sistem yang luar biasa, tim-tim dan para pemain di dalamnya merupakan mega bintang dengan skill yang tentunya sudah tidak kita ragukan lagi. Sejak perilisan Honor of Kings (HOK) secara Global, banyak liga regional belajar atau berkaca dari kesuksesan kompetisi KPL Honor of Kings.
Salah satu kesuksesan yang bisa kita lihat baru-baru ini adalah Grand Final KPL 2025 Honor of Kings yang digelar di Beijing National Stadium atau Bird’s Nest Stadium, dihadiri oleh total 62,196 orang menampilkan pertarungan epik antara AG Super Play (Chengdu) dan Wolves Esports (Chongqing). Pertarungan besar ini berhasil menyita sorotan dunia dan memecahkan rekor Guinness World Records. Hal tersebut juga membuat CEO Bigetron by Vitality, Edwin “Starlest” Chia terkagum-kagum.

BTR Starlest menjadi salah satu CEO/Co-Founder tim dari Indonesia yang turut hadir dalam acara Grand Final KPL 2025 Honor of Kings. Sebagai CEO, tentunya BTR Starlest terkagum dengan bagaimana kompetisi KPL 2025 menyuguhkan kompetisi yang berbeda dalam sejarah kompetisi esports MOBA Mobile. Pertarungan yang tersaji antara AG Super Play melawan Wolves Esports pun berlangsung dengan luar biasa.
Selain menyaksikan laga Grand Final KPL 2025, beberapa CEO/Co-Founder tim juga turut mengikuti roadshow dengan mengunjungi berbagai fasilitas latihan yang dimiliki oleh tim-tim KPL di China. Melihat betapa canggihnya fasilitas yang disediakan oleh masing-masing tim yang juga merupakan perwakilan tiap provinsi di China, BTR Starlest menyatakan kekagumannya dalam melihat fasilitas latihan masing-masing tim.
Lebih jauh, ia juga mengungkapkan cita-citanya terhadap scene kompetitif esports (HOK) di mana timnya bisa mewakili daerah atau kota tertentu dan mendapatkan dukungan (fanbase) besar dari orang-orang di sekitar. Starlest bahkan masih bertanya-tanya kapan hal seperti ini bisa diterapkan di Indonesia.
“Yang saya bisa sebutkan itu (soal) fasilitas. Fasilitas mereka, lengkap dan apalagi mereka itu (menjadi) mimpi saya juga di esports seperti kami (tim) bisa mewakili sebuah daerah atau sebuah kota, ini mereka (KPL) sudah menjalankan,” ucap Starlest kepada Dunia Games (DG) eksklusif. “Dan sudah sangat maju malah, seperti di setiap kota ada fanbase, ada arenanya sendiri buat mereka tanding (dalam) home-away games. Tidak tahu apakah itu didukung oleh pemerintah daerahnya atau tidak,” tuturnya.

“Tapi ya, luar biasa sekali. Tidak tahu di Indonesia (bisa diterapkan) kapan?,” ujar Starlest menambahkan. Sungguh sebuah visi yang menarik dari BTR Starlest sebagai CEO terhadap masa depan scene kompetitif esports di Indonesia, khususnya untuk Honor of Kings berkaca dari KPL Honor of Kings. Bagaimana menurut kamu, Gorge’s? Apakah hal ini bisa diterapkan di Indonesia di masa depan?
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.