Kompetisi King Pro League (KPL) Honor of Kings memang telah berakhir beberapa waktu yang lalu. Babak Grand Final yang digelar di Beijing National Stadium atau Bird’s Nest Stadium memberikan kesan yang tidak terlupakan. Mulai dari opening yang penuh dengan kemewahan, serta pertandingan yang dilakoni oleh kedua tim ternama AG Super Play dan Wolves Esports yang pada akhirnya dimenangkan AG Super Play.
Berbicara mengenai keunggulan tim-tim KPL Honor of Kings tentu ada aspek yang menarik dan berbeda dibandingkan dengan region-region lainnya, khususnya Indonesia. Menghadiri Grand Final KPL Honor of Kings 2025, beberapa CEO tim anyar Indonesia pun diundang untuk hadir dan merasakan pengalaman yang luar biasa. Salah satunya adalah CEO Team RRQ, Andrian “AP” Pauline.

Tidak seorang diri, RRQ AP atau yang akrab disapa Pak AP tersebut menghadiri acara Grand Final KPL Honor of Kings dengan berbagai CEO atau co-founder tim lainnya. Sebagai informasi, ini bukan kali pertama Pak AP hadir menyaksikan Grand Final KPL Honor of Kings. Dunia Games (DG) pun turut berbincang dengan Pak AP terkait apa yang menjadi faktor di balik keunggulan tim-tim KPL saat ini jika dibandingkan dengan region lain.
Berikut adalah beberapa perbedaan yang diungkapkan olehnya:
Pertama, Pak AP menyoroti bahwa salah satu keunggulan tim-tim KPL dibanding dengan region lainnya adalah terkait fanbase-nya. Menurut Pak AP, di sini ada begitu banyak fans yang notabene banyak diisi oleh wanita dibanding pria. “Keunggulan tim-tim KPL yang tidak dimiliki oelh tim-tim Indonesia. Mungkin, dalam hal fanbase ya. Fanbase-nya itu lumayan unik, dari sini akan mengarah ke hal-hal lain. Fan Demografi tim KPL itu didominasi sama Wanita, hal itu yang tidak ada di Indonesia atau pun di game-game lain,” ucap Pak AP kepada Dunia Games (DG) eksklusif.

“Jadi bukan hanya di Indonesia, tapi di negara-negara lain demografi 50:50 Male-Femaie itu sangat-sangat unik, itu yang kita tidak punya," tuturnya.
Berikutnya, menurut pak AP keunggulan lainnya dari tim-tim KPL Honor of Kings adalah tentang penampilan mereka yang memukau. Bukan performa di dalam permainan, melainkan penampilan fisik para pemain yang benar-benar memikat para fans. “Yang kedua, cara mereka memperlakukan pemain itu seperti memperlakukan idol. Karena mereka tahu (fan) demografinya itu lumayan berbeda dari game-game lain biasanya didominasi pria,” tuturnya.

“Nah ini lumayan unik dan mereka bisa memanfaatkan itu. Menurut saya, tidak ada yang melihat para pemain KPL itu, tim-timnya kumal. Maksudnya (mereka) benar-benar didandanin, meskipun tidak semuanya seperti bintang dram tapi berpakaian bagus ada make-up tipis, rambutnya benar-benar dijaga,” ujar pak AP menambahkan.
Terakhir, pak AP menyatakan keunggulan tim KPL Honor of Kings dibanding region lainnya terletak pada struktur organisasi tim di mana Pak AP melihat bahwa struktur organisasi tim KPL tampak lebih kompleks dan lengkap. “Yang terakhir, mungkin dari segi struktur (organisasi) ya. Tadi saya melihat presentasi dari tim Wolves juga, lebih detaiil lebih lengkap dibanding tim olahraga pada umumnya,” ungkap Pak AP.

“Jadi sampai ada Direktur Teknis, ada Scouting ada apa lengkap gitu. Buat saya, infrastrukturnya next level begitu kalau boleh dibandingin. Saya tidak tahu ya, mungkin ini umum di China begitu. Tapi, yang saya pelajari infrastruktur mereka lengkap,” pungkasnya.
Nantikan informasi-informasi menarik lainnya dan jangan lupa untuk ikuti Facebook dan Instagram Dunia Games ya. Kamu juga bisa dapatkan voucher game untuk Mobile Legends, Free Fire, Call of Duty Mobile dan banyak game lainnya dengan harga menarik hanya di Top-up Dunia Game.